SUKABUMITREN.COM - Puluhan sopir angkutan umum (angkot) trayek 037 jurusan Nagrak-Cibadak dan pengemudi ojek online (ojol) pada Senin, 14 Juli 2025, menggelar aksi demonstrasi dengan memblokir ruas jalan alternatif di kawasan Jelegong, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.
Aksi blokir jalan ini dimulai sejak pagi hari. Para sopir yang tergabung dalam Paguyuban Sopir Angkutan Nagrak-Cibadak berkumpul di sekitar Simpang Nagrak, dan memarkirkan puluhan angkotnya di sepanjang area Proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 3. Aksi blokir jalan ini menyebabkan arus lalulintas di jalur alternatif itu menjadi tersendat.
Iwan Rante, sopir angkot trayek 037 Cibadak-Nagrak, mengatakan, aksi ini dilakukan karena belum ada keputusan dari pihak PT Waskita atas tuntutan para sopir. Para sopir meminta perbaikan jalan dan pembatasan waktu operasi truk Proyek Tol Bocimi.
“Humas (PT Waskita) nggak ada di proyek. Jadi, kami blokir jalan ini sampai ada keputusan. Tuntutan kami cuma dua: jalan yang bergelombang harus diperbaiki, dan truk proyek tidak boleh melintas di jam sibuk. Minimal, hanya boleh lewat setelah pukul enam sore hingga lima pagi,” ujar Iwan.
Baca juga: Peringati Akhir Muharam 1447 H, Pengurus Mushala Bani Sidin Cibadak Sukabumi Santuni 25 Anak Yatim
Tuntutan serupa diutarakan Deni, sopir angkot lainnya. “Operasional kendaraan proyek harus diatur, agar tidak mengganggu jalur angkutan umum yang setiap hari melayani penumpang,” kata Deni.
Setelah dilakukan mediasi antara perwakilan sopir dan pihak PT Waskita, pemblokiran jalan akhirnya dibuka. Kedua belah pihak menandatangani kesepakatan tertulis yang disaksikan Danramil Cibadak dan Kapolsek Nagrak.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update Ke 166
Edi, selaku Perwakilan Humas PT Waskita, menyatakan kesiapan pihaknya memenuhi tuntutan para sopir itu. “Kami terima tuntutannya. Perbaikan jalan memang sedang berjalan, namun belum seluruhnya selesai. Targetnya dalam dua minggu ke depan rampung. Untuk kendaraan proyek, akan kami atur, agar tidak melintas di jam sibuk,” tutur Edi. (*)