Tanah di Makassar Dirampas Paksa Mafia, Ahli Waris Tjoddo Gelar Unjuk Rasa Seorang Diri di Jakarta

Kamis, 25 Jul 2024 17:51
    Bagikan  
Tanah di Makassar Dirampas Paksa Mafia, Ahli Waris Tjoddo Gelar Unjuk Rasa Seorang Diri di Jakarta
Istimewa

Abd. Jalali Dg. Nai saat unjuk rasa seorang diri di Bunderan HI, Jakarta

SUKABUMITREN.COM - Ahli waris tanah Almarhum Tjoddo bin Laumma, Abd. Jalali Dg. Nai, pada Rabu, 24 Juli 2024, sekitar pukul 14:00 WIB, menggelar aksi unjuk rasa seorang diri di depan Istana Negara hingga Bunderan HI, Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta. Selama aksi yang berlangsung hingga sekitar pukul 16:00 WIB itu, bapak enam anak ini membawa poster di bagian depan dan belakang tubuhnya.

Poster di tubuh bagian depan bertuliskan: “Bapak Presiden tolong berikan saya keadilan untuk tanah saya yang dirampas!”. Sedangkan poster di tubuh bagian belakang bertuliskan: “23 tahun saya mencari keadilan! Indogrosir Makassar perampas tanah kami!”.

Baca juga: Penuhi Panggilan Polda Sulsel, Ini 3 Surat yang Bikin Daeng Nai Yakin Menang Lawan Indogrosir Makassar

Karena dilakukan di depan Istana Negara, aksi unjuk rasa lelaki berusia 69 tahun ini sempat dihadang oleh dua orang polisi. Mengingat lokasi unjuk rasa seorang diri ini berada di wilayah Ring 1, kedua polisi itu kemudian meminta Dg. Nai untuk berpindah lokasi aksi, agar tidak mengganggu keamanan. Dg. Nai menurut, dan dengan berjalan kaki di bawah terik matahari, tanpa banyak bicara, langsung memindahkan lokasi aksinya ke Bunderan HI.  

Setibanya di Bunderan HI, aksi unjuk rasa seorang diri Dg. Nai ini lumayan menuai perhatian para pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya. Sejumlah warga pun sempat menyapa dan bertanya perihal kasus yang menimpa lelaki pensiunan maskapai penerbangan ini.

Dengan kapasitas bicara yang sangat terbatas, Dg. Nai mengungkapkan, bahwa tanah warisan dari almarhum kakeknya, Tjoddo bin Laumma, di Kilometer 18, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, telah dirampas paksa oleh keluarga mafia tanah, Tjonra Karaeng Tola, pada sekitar tahun 1990. Keluarga ini pula, menurut Dg. Nai, yang kemudian menjual tanah itu kepada PT Inti Cakrawala Citra (ICC), perusahaan pemilik dan pengelola Indogrosir Makassar.

“Saya sudah minta keadlian ke mana-mana. Sudah juga demo di Makassar, dan menutup jalan masuk ke lokasi Indogrosir (Makassar). Tapi, semuanya sia-sia. Padahal, surat bukti kepemilikan atas tanah itu, sangat lengkap saya pegang. Saya juga tidak pernah menjual tanah itu kepada siapa pun, termasuk kepada keluarga Tjonra Karaeng Tola. Karena itulah, saya sekarang hadir di Jakarta, demo seorang diri, menuntut keadilan kepada Bapak Presiden Jokowi (Joko Widodo),” tutur Dg. Nai.

Demi memastikan keberhasilan upayanya menuntut keadilan itu, Dg. Nai pun mengaku masih akan lama tinggal di Jakarta. Ditemani seorang teman dan satu keponakannya, Dg. Nai saat ini menginap di wisma milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.

Dg. Nai berharap, di usianya yang kini kian renta, dan pada pengujung masa jabatan Presiden Joko Widodo, kepemilikan atas tanah yang diwarisinya secara sah dari almarhum kakeknya itu akan kembali kepada dirinya dan keluarganya.   

“Saya ingin menutup mata pada waktunya nanti dengan meninggalkan harta yang cukup bagi anak-anak dan keluarga saya. Jangan sampai sepeninggal saya, anak-anak dan keluarga saya menderita,” ucap Dg. Nai dengan suara parau. Di tengah riuh lalu-lalang orang dan suara lalulintas Kota Jakarta nan padat pada sore itu, sepasang tangan keriput Dg. Nai pun berkali-kali diusapkan ke matanya yang telah sarat berkaca-kaca... (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Tawarkan Uang Damai 150 Juta, PT Bumi Karsa Beli Tanah di Lantebung Makassar dari Orang Sudah Meninggal Dunia
3 Hari, Murid TK Ignatius Slamet Riyadi Gatsu Bandung Berlatih Tanam Bayam, Mengenal Hewan, dan Ecoprint
150 M Ditawar 150 Juta, Ahli Waris Labbai Tuding PT Bumi Karsa Anggap Remeh Pemilik Tanah Lantebung Makassar
Operasi Pencarian Berujung Duka: 2 Pemancing yang Hilang di Pantai Cikeueus Sukabumi Ditemukan Meninggal Dunia
Resmikan Kampung Ikan Damandiri di Tanjungwangi Subang, Kang Akur: “Jadi Edu-Wisata Belajar Teknologi Bioflok"
Didampingi KNPI dan Komunitas Rumah Literasi Merah Putih, Korban Pelecehan Oknum Guru Lapor ke Polres Sukabumi
“Langsung clep, nggak Mau Berhenti”, Truk Pengangkut Batubara Terguling di Parit Jalan Perintis 99 Sukabumi
Tandai Eksistensi 3 Dekade, LPB akan Pentaskan "Koplak-Koplak" di Rumentang Siang Bandung 23  November 2025
Yusef Muldiyana: Cinta Panggung Berkat Pekerja Kebun, Bersama LPB Tempuh Jalan Kesenimanan Tak Berkesudahan
Sabtu Kreatif di TK-SD Ignatius Slamet Riyadi Gatsu Bandung: Murid Berlatih Olah Jelantah Jadi Sabun dan Lilin
Hidupkan Sepeda Motor Dalam Kamar saat Cuaca Mendung, Rumah di Kabandungan Sukabumi Dimangsa Api
Jabat Dirreskrimsus, Mantan Kapolres Sukabumi Ini Bongkar Kasus Transfer Fiktif di Bank BRI Wonosari Gorontalo
Arus Sungai Cidadap Gerus Tebing, Sawah-Kebun-Rumah Warga Simpenan Sukabumi Kini Kian Dekat Bibir Sungai
“Saya Dengar Suara ‘beletuk’ gitu”, Pengendara Sepeda Motor Meninggal Terlindas Truk Boks di Cibadak Sukabumi
Berdiri di Bantaran Sungai Cipelang Sukabumi, Rumah 2 Lantai Ambruk dan Rata dengan Tanah
Dukung Investasi Kesehatan, Wabup Sukabumi Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Karlinah RS DKH Cibadak

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Minggu, 9-Nov-2025 13:12
Info Lowongan Kerja
Tabrakan Beruntun 3 Kendaraan di Jalan Raya Parungkuda-Sukabumi, Lelaki Pengendara Sepeda Motor Terluka Berat
Ngontel Ngider Tiap Hari dengan Enteng, Koran Masih Punya Pembaca Setia di Bandung Berkat Pak Ateng
Terdampak Cuaca Ekstrim, Longsor dan Banjir Dilaporkan Terjadi di Sejumlah Wilayah Sukabumi