SUKABUMITREN.COM - Sebanyak 216 Kepala Keluarga (KK) atau 575 jiwa asal empat kampung di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat, 19 Desember 2025, mendadak terisolir dari wilayah lain, akibat putusnya satu-satunya akses jembatan penghubung menuju keempat kampung itu. Empat kampung itu adalah Kampung Sawahberah, Cipicung I, Cipicung II, dan Naringgul.
Seiring putusnya jembatan itu, jalan desa juga terdampak longsor, sehingga tinggal menyisakan sedikit ruas jalan seukuran satu meter, yang hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, telah mengirimkan personel SAR dengan perahu karet, guna membantu warga keempat kampung itu tetap bisa beraktivitas dan memenuhi kebutuhan hidupnya.


Perahu karet didatangkan karena putusnya jembatan penghubung empat kampung itu
“Di sini ada empat kampung, yaitu Kampung Sawahberah, Kampung Cipicung I, Kampung Cipicung II, dan Kampung Naringgul. Ada 216 KK, 575 jiwa,” ujar Eki. “Kampung Sawahberah terputus jembatannya, sehingga kami dari BPBD mengirimkan perahu karet beserta perangkatnya untuk bisa menyeberangkan penduduk yang memerlukan arus mudik dan arus barang. Masyarakat bisa terbantu, minimal bisa memenuhi kehidupan masyarakat kecil,” kata Eki.
Eki mengungkapkan pula, Pemerintah Desa Loji, Camat Simpenan, dan instansi terkait telah berencana membuat jembatan darurat. “Tadi, saya berbicara dengan Pak Sekdes dengan Pak Camat, bahwa di sini telah diupayakan buat jembatan darurat bermaterialkan dari bambu. Mudah-mudahan bisa membantu untuk sementara dalam penanganan aktivitas masyarakat yang ada di keempat kampung ini. Kalau jembatan telah terbangun, kami akan menarik perahu karet untuk penanganan di Kecamatan Ciemas, yang juga memerlukan perahu,” urai Eki.


Jalan desa di Simpenan kini juga hanya bisa dilalui kendaraan roda dua
Dalam sepekan terakhir ini, menurut Eki, cukup banyak daerah di Kabupaten Sukabumi yang terdampak bencana alam. Pihak BPBD Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan pendataan, serta menyalurkan bantuan kepada warga terdampak bencana, dengan dibantu relawan gabungan dan komunitas.
“Itu banyak (daerah yang terdampak). Dalam seminggu ini, saya masih mendata jalan dan jembatan putus dan titik-titik bencana, karena hampir merata ada bencana di Kabupaten Sukabumi,” ungkap Eki. (*)
