Jumlah Korban Keracunan 132 Orang, Ini Ternyata Hidangan yang Disantap Warga Kampung Cikiwul Lebak Sukabumi

Kamis, 6 Jun 2024 14:31
    Bagikan  
Jumlah Korban Keracunan 132 Orang, Ini Ternyata Hidangan yang Disantap Warga Kampung Cikiwul Lebak Sukabumi
Istimewa

Gibran, korban keracunan, saat dirawat di RSUD Sekarwangi, Sukabumi

SUKABUMITREN.COMMusibah keracunan hidangan dialami 132 orang warga Kampung Cikiwul Lebak, RT 01/RW 02, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Seluruh korban adalah warga yang datang ke acara syukuran di rumah salah seorang warga kampung tersebut pada Minggu, 2 Juni 2024.

Ahmad Akbar adalah salah satunya. Ditemui di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Kamis, 6 Juni 2024, Ahmad mengungkapkan, saat hadir di acara syukuran itu, ia menyantap hidangan berupa nasi dan daging ayam. “Itu juga cuma (makan) sedikit,” kata Ahmad.

Di acara yang sama saat itu, ikut hadir pula seorang bocah lelaki 11 tahun bernama Gibran. Ditemui di RSUD Sekarwangi pada Kamis, 6 Juni 2024, Gibran mengaku, kala itu menyantap nasi dengan lauk cumi, ikan, dan daging ayam. “Enak,” ucap Gibran, perihal hidangan yang dimakannya itu.

Rasa sakit baru dirasakan Gibran dan juga Ahmad pada Senin, 3 Juni 2024, atau sehari setelah menyantap hidangan tersebut. “Pusing, muntah, lemas,” kata Gibran. “Pas Senin sore baru (terasa) parah. Sakit, mual-mual, menggigil parah banget,” kenang Ahmad, yang sama dengan Gibran, akhirnya harus menjalani rawat inap hingga dua malam di RSUD Sekarwangi.

Baca juga: Layak Disebut KLB, Korban Keracunan di Kampung Cikiwul Lebak Sukabumi Berjumlah 132 Orang


Ahmad Akbar, korban keracunan

Humas RSUD Sekarwangi, Muhammad Rizal Perdana, membenarkan gejala sakit yang dialami para warga korban keracunan itu. “Kalau untuk (gejala) penyakitnya sih semua sama,” tutur Rizal, saat ditemui di RSUD Sekarwangi, Kamis, 6 Juni 2024.

“Gejalanya itu diare, muntah, sama pusing dan panas menggigil. “Kejadiannya kan, pasien itu kebanyakan (mulai sakit) setelah mengkonsumsi (hidangan). Malamnya konsumsi (hidangan), paginya pada kerasa (sakit) itu. Kebanyakan (mulai sakit) pada sorenya. Makanya, ke sininya (RSUD Searwangi) itu agak malam, menjelang Maghrib,” tambah Rizal.

Guna mencegah terjadinya peristiwa serupa, Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri, mengimbau warganya, agar hati-hati mengonsumsi makanan di kemudian hari.

“Pertama, mungkin, kami dari pihak pemerintah, mengimbau kepada masyarakat ya, terutama dalam mengkonsumsi makanan, supaya hati-hati. Dan juga (bagi) yang mengolah (makanan) pun, (kami imbau) kalaupun dia mau mengolah makanan-makanan semacam olahan itu, pertama dari bumbu juga harus diperhatikan. Apalagi, kalau yang bumbu yang sudah jadi, yang ada di pasar atau di toko, lihat (tanggal) kadaluarsanya, apakah masih layak untuk dipakai atau tidak,” tutur Abeng.

“Karena menurut informasi dari warga masyarakat yang saya temui waktu itu, (peristiwa) ini dikategorikan terjadinya akibat adanya seseorang ataupun warga yang mengadakan syukuran. Nah, dari situ, mereka (para warga) dikasih hidangan makanan yang dibawa ke rumah masing masing. Akhirnya, terjadilah (kejadian) semacam itu,” tambah Abeng.

Baca juga: Santap Hidangan Prasmanan, Warga Kampung Cikiwul Sukabumi: BAB Lebih dari 10 Kali

Hingga saat ini, Abeng mengaku belum sekali pun berjumpa dengan warga yang mengadakan acara syukuran tersebut. “Kalau kemarin, (saya) sudah berbicara ke RW-nya. Karena yang punya (acara syukuran) itu, kami belum ketemu,” ucap Abeng.

Perihal kelanjutan pemeriksaan dari kasus keracunan ini, Abeng mengatakan, masih akan menunggu kabar dari petugas Polsek Cibadak. “Sisa makanan sudah dibawa pihak Polsek (Cibadak) utk di-lab. Diantaranya waktu itu (ada) nasi, ada (juga hidangan) dari olahan kentang, buncis, dan lain-lain. Juga (ada) kue, yang (sudah)  dibawa pihak kepolisian.,” tutur Asep.

“Kami (juga) masih menunggu hasil dari lab itu, apakah dari jenis makanan yang mana yang mengandung bahan-bahan keracunan tersebut. Kalau menurut informasi, sekitar paling lama satu minggu, katanya (hasil laboratorium akan keluar),” kata Abeng.

Saat ini, sepengetahuan Abeng, tidak ada lagi warga yang masih terindikasi mengalami keracunan. Namun, Abeng memastikan, posko darurat yang didirikan Pemerintah Desa Sekarwangi akan tetap siaga.  

“Siaga 24 jam, karena di posko itu ada tiga puskesmas. Pertama, Puskesmas Sekarwangi, Kecamatan Cibadak. Kedua, Puskesmas Cibadak, Kecamatan Cibadak juga. Ketiga puskesmas Trijaya, Kecamatan Nagrak, yang membantu di wilayah posko itu” tegas Abeng. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Dilantik Kajati Jabar, Siti Holijah Harahap Resmi Jabat Kajari Kota Sukabumi

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Selasa, 16-Dec-2025 18:17
Info Lowongan Kerja
Hujan Deras Picu Longsor di Warungkiara Sukabumi, Akses Jalan Menuju 5 Desa dan Kegiatan Warga Lumpuh Total
Cegah Banjir dan Longsor, Warga dan Gerakan Hijau Bersama Laksanakan Penanaman Pohon di Parungkuda Sukabumi
Suarakan Perlawanan via Medsos atas PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Netizen Simpati ke Ahli Waris Labbai di Makassar
Gugat PT Bumi Karsa-Kalla Grup di PN Makassar, Ahli Waris Labbai Debat dengan Ahli Waris Hj. Raiya Dg. Kanang
Saat Hakordia 2025, Mantan Kapolres Sukabumi Ini Umumkan 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi Jalan di Gorontalo
Melanglang Jauh dari Bandung ke Palu, STB Sukses Pentaskan “Bung di Banda” dalam FTI 2025
Mantan Kapolres Sukabumi Sidik Kasus PETI di Gorontalo, 3 Tersangka Terancam Penjara 5 Tahun dan Denda 100 M
Ditinjau Kapolda Jabar, Kapolres Sukabumi Kerahkan 974 Personel untuk Amankan Nataru 2025-2026

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Senin, 8-Dec-2025 21:42
Info Lowongan Kerja
Tanah di Lantebung Makassar Diklaim PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Labbai: “Mereka Tidak Punya Hati”
Dikunjungi Eltekers Legenda Wisata, Ummul Qur'an Jonggol Sukses Cetak Santri Ahli Agama-Agripreneur Mandiri
Dambakan Dibantu Presiden Melawan PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Bawa Foto Labbai ke PN Makassar
Berkat Koleksi Media Lawas, Skripsi-Tesis-Disertasi-Penelitian-Pameran Terbantu Tergarap Tuntas-tas-tas-tas!!!
Surati Presiden dan Didukung GBNN, Ahli Waris Labbai Kian Yakin Lawan PT Bumi Karsa di Lantebung Makassar
Resmikan Mess Griya Adhyaksa di Bekasi, Kajati Jabar Harap Pegawai Kian Profesional demi Nama Baik Institusi
Tanah Dijual H. Raiya Dg. Kanang, Ahli Waris Labbai-PT Bumi Karsa Jadi Seteru di Lantebung Makassar
Dilantik Bupati Sukabumi Menjadi Kades Pawenang, Hilman Nulhakim: “Sekarang Saatnya Menyatukan Kekuatan”
Pulihkan Dampak Bencana 27 Oktober 2025, Menko PM Letakkan Batu Pertama Hunian Relokasi di Cisolok Sukabumi