SUKABUMITREN.COM - Derasnya arus Sungai Cidadap selama beberapa hari terakhir dalam pekan ini, telah menciptakan duka bagi warga Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Hujan deras yang mengguyur wilayah Simpenan sejak akhir pekan lalu, menjadi pemicu utama meluapnya Sungai Cidadap. Seperti terlihat pada Rabu, 12 November 2025, arus sungai yang kuat itu telah menggerus sedikit demi sedikit tepian sungai, sehingga jarak antara pemukiman warga dan aliran sungai kini tinggal sekitar 15 meter saja.
Sejumlah bangunan milik warga pun mulai retak, termasuk fasilitas umum seperti MCK, madrasah, dan majelis taklim, yang berdiri tak jauh dari bibir sungai. Warga kini hidup dalam kecemasan, terutama saat malam tiba, ketika suara gemuruh air sungai terdengar sangat keras.
Baca juga: Terdampak Cuaca Ekstrim, Longsor dan Banjir Dilaporkan Terjadi di Sejumlah Wilayah Sukabumi
“Kami takut kalau hujan datang lagi. Tanahnya terus ambrol. Kami hanya bisa pasrah, dan berharap ada tindakan dari pemerintah,” ujar Enah, ibu rumah tangga, yang rumahnya berjarak tak sampai 20 meter dari bibir sungai.

Bangunan milik warga mulai retak, termasuk fasilitas umum seperti MCK, madrasah, dan majelis taklim
Arus Sungai Cidadap yang kian hari kian deras itu tak hanya mengikis tebing, namun juga menggenangi sawah dan kebun yang selama ini menjadi sumber kehidupan warga. Japar, warga Kampung Sawah Tengah, Kawungluwuk, Desa Cidadap, mengatakan, hamparan sawah miliknya kini telah berubah menjadi genangan air kecokelatan.
“Dulu, di sini, sawah saya lebar, sekitar 20 meter. Sekarang habis, tinggal sungai. Tiap malam, tebingnya makin mendekat,” kata Japar.


Arus Sungai Cidadap tak hanya mengikis tebing, namun juga menggenangi sawah dan kebun warga
Tak hanya kehilangan lahan pertanian, warga juga khawatir akan keselamatan anak-anak mereka. Sebagian warga bahkan telah memilih mengungsi sementara ke rumah kerabat yang lebih aman. Warga berharap, Sungai Cidadap tak lagi menjadi ancaman. Warga juga menginginkan lahan yang dulu hijau kembali aman, dan anak-anak bisa tidur tanpa takut suara deras air sungai pada malam hari. (*)
