Pergerakan Tanah Masih Terjadi di Kampung Cicadas Sukabumi, Warga Gelar Ritual Ruwat Bumi

Rabu, 25 Dec 2024 19:50
    Bagikan  
Pergerakan Tanah Masih Terjadi di Kampung Cicadas Sukabumi, Warga Gelar Ritual Ruwat Bumi
Hendi Suhendi

Ritual ruwat bumi atau tolak bala di Kampung Cicadas, Sukabumi

SUKABUMITREN.COM - Warga Kampung Cicadas, Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu, 25 Desember 2024, menggelar ritual ruwat bumi atau tolak bala, demi memohon keselamatan akibat masih terjadinya pergerakan tanah di kampung itu hingga saat ini. Ritual itu berlangsung pukul 14:00-16:00 WIB, dan dihadiri pula oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cibadak.

Seorang warga bernama Hamdani mengatakan, ritual ruwat bumi atau tolak bala ini dilakukan demi memohon keselamatan kepada Allah SWT, karena sejak 2019, telah tiga kali terjadi musibah pergerakan tanah di Kampung Cicadas.

Baca juga: Perayaan Natal di 24 Gereja se-Kabupaten Sukabumi: Aman, Lancar, Kondusif

“Alhamdulillah, kegiatan hari ini (Rabu, 25 Desember 2024) dalam rangka kegiatan ruwat bumi atau doa tolak bala. Kita mohon pada Allah SWT, agar diberikan keselamatan, mengingat di kampung kami, dari tahun 2019 sampai tahun 2024 ini, terjadi pergerakan tanah. Semoga, dengan adanya kegiatan ruwat bumi ini, kita berharap diberikan keselamatan oleh Allah SWT,” tutur Hamdani.

“Tentunya, kita mengharapkan keselamatan dari Allah SWT. Pada saudara-saudara kita yang terkena bencana, khususnya yang rumahnya tidak bisa ditempati lagi, mohon diberikan kesabaran oleh Allah SWT,” urai Hamdani

undefinedundefinedundefinedRitual digelar demi memohon keselamatan kepada Allah SWT

Baca juga: Info Lowongan Kerja Update ke 44

Seiring digelarnya ritual ruwat bumi itu, Ukat, Kepala Desa Neglasari, mengharapkan, agar warga yang terdampak pergerakan tanah itu bisa selekasnya direlokasi. “Mudah-mudahan, pihak terkait cepat merelokasi yang terkena pergeseran tanah yang ada di Kampung Cicadas, Desa Neglasari. Alhamdulillah, sudah ada tindakan selanjutnya. Cuma ya, yang saya pengen (relokasi) secepat mungkin,” kata Ukat.

“Sementara ini, saya sama Pak Camat, sama Forkopimcam, (berupaya) pergerakan itu langsung diurugin dulu sama tanah, dan ditanami dulu pohon-pohon, buat menguatkan akar-akar,” ujar Ukat.

undefinedundefinedWarga terdampak berharap bisa segera direlokasi

Baca juga: Konperensi Pers Kejati Jabar: Capaian Kinerja Tahun 2024

Camat Cibadak, Mulyadi, yang juga hadir dalam ritual ruwat bumi itu, membenarkan, pergerakan tanah di Kampung Cicadas sudah terjadi tiga kali, yakni pada 2019, 2022, dan 2014. “Pada tahun ini, ada 54 rumah yang rusak berat, rusak ringan (ada) enam (rumah), dan rumah yang terancam sebanyak 44. Jadi, total ada 54 warga yang terdampak,” ungkap Mulyadi.

“Kami dari Pemerintah Kecamatan (Cibadak) sudah menyampaikan kepada BPBD Kabupaten Sukabumi, terkait dengan usulan relokasi dari rumah yang terdampak. Karena, pernah dilakukan kajian oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, bahwa daerah ini harus direlokasi. Ini termasuk zona merah,” urai Mulyadi.

undefinedundefinedRumah warga yang rusak (atas), dan Camat Cibadak, Mulyadi

Baca juga: Jurnalis RTV Jadi Korban Kekerasan Karo Ops Polda Gorontalo, IJTI Desak Polri Berikan Sanksi Tegas

Mulyadi pun mengimbau warga untuk tetap waspada, mengingat pergerakan tanah masih terus terjadi hingga saat ini. “Kami juga sudah melakukan cek lokasi, cek lapangan, bahwa di sini masih terus terjadi pergerakan tanah. Tentunya, masyarakat harus tetap waspada bagi yang ada di zona merah. Apabila hujan terus menerus, supaya tinggal di tempat yang aman dulu, atau mengungsi di tempat yang aman dulu,” kata Mulyadi.

“Saya juga mengimbau kepada masyarakat, pada Pak Kades, dan tokoh masyarakat di sini, supaya pergerakan tanah itu tidak dibiarkan makin luas.Kalau bisa diurug, ditutup kembali, sehingga itu bisa mengantisipasi apabila terjadi hujan lebat, sehingga tidak langsung masuk ke dalam tanah tersebut,” ujar Mulyadi. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Temu Tamu Coffee di Pagaden Subang: Cita Rasa Hidangan dan Suasananya Mengundang Pengunjung Kembali Datang
Gelar “Perayaan Mati Rasa” di Balaikota Sukabumi, PMII Desak Ayep-Bobby Hentikan KKN di Seluruh Lini Birokrasi
Terlibat Korupsi Jalan Nani Wartabone Gorontalo, Tersangka Diringkus Mantan Kapolres Sukabumi di Makassar
Kajati Jabar Lantik 25 Pejabat Baru, Agustinus Hanung Widyatmaka Menjadi Kajari Kabupaten Sukabumi
Jumat-Sabtu Ini di Rumentang Siang Bandung: STB Rayakan HUT ke-67 dengan Pentaskan Lakon “Musyawarah Burung”
Sambut Hari Listrik Nasional ke-80, PLN ULP Cibadak Sukabumi Gelar Program OOTD dengan Harga Super Hemat
Rayakan HUT TNI ke-80 dan HJKS ke-155, Forkopimcam Cibadak Sukabumi Gelar Festival dan Lomba Burung Berkicau
Diduga Rem Blong, Truk Bermuatan Tanah Terguling di Jalan Alternatif Nagrak-Cibadak Sukabumi
Hadir di “Milestone 215 Tahun Kota Bandung”, Media Lawas Tampilkan Berita Kota Bandung dari Masa ke Masa
Warga Terdampak Rusaknya Bendungan Cikolawing Sukabumi, Iwan Ridwan: “Tahun Ini Direalisasikan Pembangunannya”
Pabrik Aqua Sukabumi Disorot Pasca Sidak KDM di Subang, Iwan Ridwan: Kami Tidak Bisa Melangkah Lebih Jauh”
Mantan Kapolres Sukabumi Bongkar Kasus PETI di Gorontalo, Tersangka Terancam Penjara 5 Tahun dan Denda 100 M
Sidak Aktivitas PT Bogorindo Cemerlang di Tenjojaya Sukabumi, Kepala DLH: “Supaya Semuanya Tertib”
Viral Akibat Ugal-ugalan di Jalan Utama Cicurug Sukabumi, Pengendara Sepeda Motor ini Diamankan Polisi
Jembatan Tegaldatar Sukabumi Tak Juga Diperbaiki, Siswa-Siswi Tempuh Bahaya: Jalan Kaki di Sungai Cikaso
Tugas di Polda Gorontalo, Eks Kapolres Sukabumi ini Raih Peringkat I Penyelesaian Kasus Korupsi 2024-2025

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Minggu, 19-Oct-2025 14:06
Info Lowongan Kerja
Rumah Roboh saat Ditinggal Shalat Jumat, Kades dan Istri di Jampangkulon Sukabumi Selamat
Kolaborasi dengan Grab Indonesia, GAC AION Kampanyekan Edukasi Keselamatan Berkendara di Jalan Raya

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Kamis, 16-Oct-2025 19:20
Info Lowongan Kerja