Hujan Deras Akhir Pekan Jelang Lebaran, Atap 2 Kelas SDN Nyenang Sukabumi Ambruk

Sabtu, 29 Mar 2025 17:25
    Bagikan  
Hujan Deras Akhir Pekan Jelang Lebaran, Atap 2 Kelas SDN Nyenang Sukabumi Ambruk
Hendi Suhendi

Kondisi salah satu ruang kelas di SDN Nyenang, pasca ambruknya atap kelas

SUKABUMITREN.COM - Hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu, 29 Maret 2025, pagi mengakibatkan ambruknya atap ruang kelas 5 dan 6 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nyenang, yang berlokasi  di Kampung Bojong Honje, RT 01/RW 04, Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Miky, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, mengatakan, hujan deras yang berlangsung lama itu diduga menjadi pemicu runtuhnya atap dua ruang kelas tersebut.

“Dua atap ruang kelas yang ambruk itu, yakni ruang Kelas 5 dan 6, belum bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Pihak sekolah disarankan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, agar upaya perbaikan dapat dilakukan secepatnya,” ujar Miky.

Baca juga: 3 Hari Jelang Idul Fitri, Arus Lalulintas Padat Merayap Terlihat di Jalan Raya Bogor-Sukabumi

“Kami menyarankan, agar segera dilakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk perbaikan bangunan, agar proses belajar mengajar tidak terganggu dalam jangka panjang,” kata Miky.

undefinedundefinedundefinedundefinedAtap diduga ambruk akibat hujan deras pada Sabtu pagi

Saat musibah terjadi, menurut Miky, kedua ruang kelas itu sedang berada dalam kondisi kosong, karena para murid tengah menjalani libur panjang sekolah, guna menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Miky pun memastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Baca juga: Operasi 1 Bulan di 9 TKP, Polres Sukabumi Kota Amankan 10 Tersangka Kasus Narkoba dan Selamatkan 7 Ribu Jiwa

“Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini, karena sekolah sedang libur panjang Lebaran,” ucap Miky. “Sebelumnya, sekolah sempat digunakan untuk kegiatan pesantren kilat. Tetapi, kegiatan itu telah selesai sebelum kejadian,” tutur Miky.

undefinedundefinedundefinedundefinedundefinedSaat musibah terjadi, para murid sedang libur panjang Idul Fitri 1446 H

Miky menambahkan, baja ringan yang digunakan dalam konstruksi masih dalam kondisi baik dan plafon tetap utuh. Namun, diduga, faktor ketidaksesuaian kontruksi turut berpengaruh atas ambruknya atap dua ruang kelas itu.

Baca juga: Info Lowongan Kerja Update ke 101

“Baja ringan yang digunakan memiliki ketebalan sekitar 0,05, sedangkan di atasnya memakai genteng, bukan atap baja ringan. Saat hujan deras, genteng menjadi lebih berat, karena air yang meresap, sehingga struktur atap tidak mampu menahan beban tersebut,” ungkap Miky.

undefinedundefinedSDN Nyenang di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan informasi dari kepala sekolah, menurut Miky, dua atap bangunan sekolah yang ambruk itu direnovasi pada 2011 lalu. Di samping dua ruang kelas itu, terdapat tiga ruang kelas lain dengan konstruksi serupa, namun dengan waktu pengerjaan berbeda.

Baca juga: Tertabrak Mobil di Jalan Raya Bogor Sukabumi, Lelaki Juru Parkir Luka Berat dan Dirawat di RSUD Sekarwangi

Miky pun mengingatkan pihak sekolah berhati-hati dan melakukan pengawasan terhadap bangunan lain yang memiliki struktur serupa, agar tidak terulang peristiwa yang sama. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Jelang HUT Kemerdekaan RI ke-80, Camat Cibadak Mulyadi Kukuhkan Paskibra Kecamatan Cibadak Sukabumi
Bubur Ayam Indonesia Disebut Terbaik Sedunia, Salah Satu Warung yang Sudah Teruji Ada di Cibadak Sukabumi
Hari Pramuka 2025 di Cibadak Sukabumi, Ketua Kwarcab: “Pramuka Harus Jadi Pelopor Pembangunan Ketahanan Bangsa
Bagikan 80 Ribu Bendera Merah Putih, DPD Golkar Sukabumi: “Semangat Persatuan Harus Berkibar di Setiap Rumah”
Truk Kontainer Tersangkut Pohon Mahoni, Lalulintas Pertigaan Angkrong Sukabumi Lumpuh Total Rabu Pagi
Kejari Kabupaten Sukabumi Gelar Pasar Murah di Lapangan Pajajaran Cibadak, IRT: “Mudah-mudahan ada Teruslah”
Cinta Indonesia dari Negeri Sakura, Ai Takeshita: "Bandung Rumah Kedua"
Tabrakan 2 Sepeda Motor dan 1 Truk di Cikembar Sukabumi, Mahasiswa tanpa Helm Meninggal Dunia
Hadir di Septhindo Expo 2025, Mampuh Travel Tawarkan Peluang Jadi Agen dan Umroh-Haji dengan Biaya Terjangkau
Viral di Media Sosial, Difabel Perajin Bola di Nagrak Mendapat Donasi Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi
Disabilitas Perajin Bola di Nagrak Sukabumi: “Tidak Ada Beras, Saya dan Emak Sering Hanya Minum dan Puasa”
Kerjasama dalam Pelaksanaan PPS di Dinas BMPR Jabar, Kajati Jabar: “Kami Tegakkan Hukum secara Profesional”
Dirilis Jumat 20 Juni 2025, Single “Kupatah Hati” 3HADE Beneran “Hade”
Gandeng IPB, PT Bogorindo Cemerlang akan Bangun Museum Pertanian di Tenjojaya Rejuvenate Village Sukabumi
Tidak Kantongi Izin Resmi, Aktivitas 3 Perusahaan Pemasok Tanah Urug ke Tol Bocimi Dihentikan Sementara

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Rabu, 6-Aug-2025 19:24
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Selasa, 5-Aug-2025 18:56
Info Lowongan Kerja

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Senin, 4-Aug-2025 19:35
Info Lowongan Kerja
Touring Menjelajah Bukanagara Subang: Surga di Lereng Gunung Peninggalan Legenda Sangkuriang
Diduga Sedang Jalan Pagi, Lelaki 62 Tahun Meninggal Tertabrak Kereta Api di Cicantayan Sukabumi