Disabilitas Perajin Bola di Nagrak Sukabumi: “Tidak Ada Beras, Saya dan Emak Sering Hanya Minum dan Puasa”

Sabtu, 9 Aug 2025 10:07
    Bagikan  
Disabilitas Perajin Bola di Nagrak Sukabumi: “Tidak Ada Beras, Saya dan Emak Sering Hanya Minum dan Puasa”
Hendi Suhendi

Sandi, saat menjahit bola di rumahnya di Nagrak, Sukabumi

SUKABUMITREN.COM - Keterbatasan fisik tak membuat Sandi memilih hidup berpangku tangan saja. Sejak 2003, lelaki penyandang disabilitas ini belajar membuat bola dari Almarhum Ganda dan Asep, tetangganya di Kampung Bojong Kawung, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.

Setiap bola dijahitnya dengan sabar. Butuh waktu sekitar empat jam waktu untuk membuat satu bola. Dalam sehari, Sandi mampu membuat sedikitnya empat buah bola.

Baca juga: Kerjasama dalam Pelaksanaan PPS di Dinas BMPR Jabar, Kajati Jabar: “Kami Tegakkan Hukum secara Profesional”

Bola-bola itu kemudian diserahkan Sandi ke pengepul seharga Rp 7.000 per bola. Guna menambah penghasilan, Sandi menjual langsung kepada pembeli dengan harga Rp 70.000 hingga Rp 100.000 per bola. Keuntungan bersih yang ia kantongi dari penjualan langsung ini sekitar Rp 10.000 per bola.

Penghasilan yang tidak seberapa itu dipakai Sandi untuk membeli beras, kecap, dan kerupuk. Namun, tak jarang, uang itu tidak cukup. “Saya dan Emak sering tidak makan, karena tidak ada beras. Kami terpaksa hanya minum dan berpuasa,” ujar Sandi, saat ditemui di rumahnya, Jumat, 8 Agustus 2025.

Baca juga: Dirilis Jumat 20 Juni 2025, Single “Kupatah Hati” 3HADE Beneran “Hade”

“Usaha ini sudah saya jalani sejak kecil. Terpaksa, karena memang tidak ada keterampilan lain yang saya punya. Semua ini saya lakukan untuk membiayai Emak,” kata Sandi.

undefinedSandi juga menjual bola buatannya demi tambahan penghasilan

Perjuangan Sandi demi memperoleh tambahan uang, kerap pula memaksanya berjalan jauh hingga 10-an kilometer ke Stasiun Karangtengah, Sukabumi, untuk menawarkan bola. Pulang pergi dengan langkah tertatih, Sandi terkadang harus rela pulang tanpa membawa uang sepeser pun.

Baca juga: Gandeng IPB, PT Bogorindo Cemerlang akan Bangun Museum Pertanian di Tenjojaya Rejuvenate Village Sukabumi

Kondisi hidupnya kini kian sulit, karena air sumur di rumahnya telah lama kering. Air bersih menjadi barang mahal yang tak selalu ada.

Ibunda Sandi, Atikah, yang menderita sakit lambung dan tekanan darah tinggi, sekarang juga hanya bisa terbaring di rumah. “Walau Sandi punya keterbatasan fisik, dia tetap berusaha. Dia yang menyambung hidup saya,” tutur Atikah, dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Tidak Kantongi Izin Resmi, Aktivitas 3 Perusahaan Pemasok Tanah Urug ke Tol Bocimi Dihentikan Sementara

Dalam kondisi serba kekurangan, Sandi mengaku tak pernah mau menyerah. Harapannya sederhana saja, yakni memiliki modal untuk mengembangkan usaha, agar hidupnya tak hanya bergantung pada kemampuan menjahit bola.

“Yang penting, Emak sehat. Itu saja sudah cukup,” ucap Sandi. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Perempuan Lansia Hidup Bersama Tawon dalam Rumah di Nagrak Sukabumi: “Saya Ingin Dibetulin aja”
Potret Buram Pendidikan di Jampang Tengah Sukabumi: Sekolah tanpa Atap dan Menumpang Sekolah Lain

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Senin, 29-Sep-2025 17:57
Info Lowongan Kerja
45 OAP Berlatih Bioflok di Pandawa Farm dan Fisheries Subang: “Ilmu di Sini Jadi Bekal Masa Depan”
Bermuatan 32 Ton Semen SCG, Truk Tergelincir di Jalan Cibadak-Cikembar Sukabumi
Dukung Pemekaran Sukabumi Utara dan Sukabumi Selatan, Bupati Sukabumi: “Proses Sudah Berjalan Hampir 20 Tahun”
Tabrakan 2 Truk di Cikembar Sukabumi: 2 Pengemudi Luka Ringan, Kerugian Capai Rp 30 Juta
Srikandi Sukabumi Jadi Bendum KNPI Jabar, “Siap Hadirkan Gerakan Pemuda yang Bermanfaat bagi Masyarakat
Peringati HUT PMI ke-80 dan World Clean-up Day 2025, Relawan KSR dan PMR Bersihkan Sungai Cibolang Sukabumi
2 Bulan Buka tiap Sabtu-Minggu, Kebone DW di Sukabumi Sudah Dipuji Pengunjung: “Tempatnya Nyaman Banget”
Wacana Pemekaran Kabupaten Sukabumi Utara, Wilda Topan: “Sudah Teruji secara Akademis”
Kunjungi Bendungan Benciko, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi: “Sudah Sangat Urgen untuk Segera Diperbaiki”
Rugikan Negara Rp 1.770.097.675, Buronan 2 Kasus Dugaan Korupsi di BRI Sukabumi Ditangkap di Lebak Banten
Berkas Dinyatakan Lengkap, 4 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi DLH Sukabumi Dipindah ke 2 Rutan di Bandung
Kondisi Memprihatinkan SDN Tegalega Jampang Tengah Sukabumi: Kelas 5 Tidak Beratap dan Kelas 4 Terancam Roboh

Info Lowongan Kerja

Nasional Kamis, 11-Sep-2025 18:52
Info Lowongan Kerja
Jalan Cikidang-Kalapanunggal-Kabandungan di Sukabumi Rusak Parah, Warga Perbaiki tanpa Bantuan Pemerintah
Rusak Terdampak Pergerakan Tanah, KDM Harus Segera Turun Tangan Selamatkan Mts Miftahul Barokah di Sukabumi
Harga Ayam Potong di Pasar Cibadak Sukabumi Sudah Melebihi Lebaran, Pedagang: “Kemungkinan Karena MBG”
Harga Ayam Potong Rp 42.000 per kilogram, Pasar Semi Modern Cibadak Sukabumi Kini Kian Sepi