Sepasang Buaya Terlihat Kerap Berkeliaran di Sungai Cimandiri Sukabumi, Warga Minta Dievakuasi

Kamis, 14 Nov 2024 15:52
    Bagikan  
Sepasang Buaya Terlihat Kerap Berkeliaran di Sungai Cimandiri Sukabumi, Warga Minta Dievakuasi
Hendi Suhendi

Penampakan buaya di Sungai Cimandiri, Sukabumi

SUKABUMITREN.COM - Sepasang buaya berwarna hitam dan putih kekuningan, selama enam bulan terakhir ini dikabarkan kerap terlihat berkeliaran melintasi muara Sungai Cimandiri di Kampung Benteng, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Seorang warga bernama Gio Takasi, yang sehari-hari mencari rumput untuk ternak kambingnya, mengatakan, buaya-buaya ini tak pernah mengganggu warga, karena sudah ada di tempat itu sejak masih kecil.

Baca juga: Rampcheck Mendadak Polisi dan Dishub di Parungkuda Sukabumi, 17 Kendaraan Dikenai Surat Tilang

“Terlihat hampir enam bulan ini. Ada di bawah situ dari kecil,” ucap Gio, saat ditemui Rabu, 13 November 2024. “Kemarin, pas rekam itu, awalnya iseng-iseng saja, lalu kelihatan itu buayanya. Itu sore, karena memang biasanya kelihatan siang, kalau tidak juga sorean,” tutur Gio.

“Tiap hari ada di sini. Ada dua ekor yang saya lihat. Yang item satu, yang agak kuning satu, bukan putih. Selama ini nggak ganggu. Alhamdulillah nggak ganggu. Aktivitas saya sehari hari di sini, cari rumput buat ternak,” urai Gio.

undefinedundefinedBuaya di Sungai Cimandiri (atas) dan Gio Takasi, warga setempat

Baca juga: 2 Pekan Jelang Pilgub Kaltim 2024, Elektabilitas Rudy Mas’ud-Seno Aji Ungguli Isran Noor-Hadi Mulyadi

Senada dengan Gio, seorang warga bernama Jaelani, yang juga kerap mencari rumput untuk ternak kambingnya, mengakui, bahwa buaya-buaya itu sudah ada di tempat tersebut sejak kecil.

“Dari kecil memang, (dulu ukuran tubuhnya baru) segede betis,” ujar Jaelani, yang mengaku telah beberapa kali melihat buaya-buaya itu selama satu bulan terakhir ini.

Baca juga: Info Lowongan Kerja Update ke 21

“Dari bulan lalu juga sudah ada. Kemarin beberapa bulan nggak ada, kemarin ada lagi. Pas kemarin musim kemarau, nggak ada, nggak kelihatan. Sekarang ada lagi,” kata Jaelani.

undefinedundefinedundefinedSungai Cimandiri dan aktivitas warga merekam keberadaan buaya

Lelaki berusia 42 tahun ini menambahkan pula, bahwa sebelum kerap terlihat di muara Sungai Cimandiri, buaya-buaya itu sempat lama berada di wilayah penggalian pasir, yang lokasinya berada di sekitar Sungai Cimandiri juga.

Baca juga: Aniaya 2 Anggota Komunitas Vespa, Residivis Kasus Pembunuhan Ditangkap Polres Sukabumi Kota

“Dulunya di situ, di penggalian pasir. Nggak tahu (sekarang) ada di sini. Memang sudah lama ada di sekitar sini. Cuman kemarin saja, berapa bulan nggak ada, nggak muncul-muncul. Pas kemarin ada, berapa hari ya, ada lagi,” urai Jaelani.

undefinedundefinedPenampakan buaya (atas), dan Jaelani, warga setempat

Sepengalaman Jaelani, buaya-buaya itu tidak pernah mengganggu warga setempat, setiap kali terlihat muncul di muara Sungai Cimandiri. Namun demikian, Jaelani mengaku tetap menyimpan rasa khawatir, mengingat buaya adalah hewan buas yang tidak bisa diterka tabiatnya.

Baca juga: Bantu Petugas Kebersihan, Klinik Pratama Adhyaksa Kejati Jabar Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Sembako

“Muncul itu terlihat dua ekor, yang item sama yang agak kuning. Selama ini nggak ganggu, nggak tahu kalau sudah besar nanti. Mungkin kan nggak cukup makanannya. Mungkin kan kalau sudah besar, khawatirnya naik apa gimana. Namanya juga binatang buas,” tutur Jaelani, yang mengaku telah sepakat bersama warga lainnya untuk meminta aparat terkait memindahkan buaya-buaya itu ke tempat semestinya berada.

“Buaya ini memang selama ini nggak ganggu dan tidak mengkhawatirkan. Cuman, kalau sudah besar nanti, takut juga,” ucap Jaelani. “Ya, harapannya dievakuasi. Takutnya kan mengganggu nanti kalau sudah besar. Kalau panjang dan beratnya, nggak tahu sih, ada sekitar tiga meteran-lah,” ungkap Jaelani. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Dambakan Dibantu Presiden Melawan PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Bawa Foto Labbai ke PN Makassar
Berkat Koleksi Media Lawas, Skripsi-Tesis-Disertasi-Penelitian-Pameran Terbantu Tergarap Tuntas-tas-tas-tas!!!
Surati Presiden dan Didukung GBNN, Ahli Waris Labbai Kian Yakin Lawan PT Bumi Karsa di Lantebung Makassar
Resmikan Mess Griya Adhyaksa di Bekasi, Kajati Jabar Harap Pegawai Kian Profesional demi Nama Baik Institusi
Tanah Dijual H. Raiya Dg. Kanang, Ahli Waris Labbai-PT Bumi Karsa Jadi Seteru di Lantebung Makassar
Dilantik Bupati Sukabumi Menjadi Kades Pawenang, Hilman Nulhakim: “Sekarang Saatnya Menyatukan Kekuatan”
Pulihkan Dampak Bencana 27 Oktober 2025, Menko PM Letakkan Batu Pertama Hunian Relokasi di Cisolok Sukabumi
Ironi di Pamuruyan Sukabumi: Jembatan Lama Diperbaiki, Jembatan Baru Dibiarkan Mangkrak 4 Tahun
Tanah 27 Hektar Ditawar 150 Juta, Ahli Waris Labbai Tolak Uang Damai PT Bumi Karsa saat Mediasi di PN Makassar
“Gebyar Festival Musik” di Tasikmalaya: Ria dari Garut dan Toni Asban asal Yogyakarta Sukses Jadi Juara
Diduga Jual Obat Keras Terbatas Tanpa Izin, Warung di Cicurug Sukabumi Digerebek Polisi dan TNI
Tanah Labbai Beralas Hak SK Redis, Ditimpa SHGB PT Bumi Karsa Kalla Grup di Proyek Jalur KA Lantebung Makassar
As Pully Patah saat Lintasi Jalan Rusak, Truk Tronton Bermuatan Batu Terguling di Cikembar Sukabumi
Tawarkan Uang Damai 150 Juta, PT Bumi Karsa Beli Tanah di Lantebung Makassar dari Orang Sudah Meninggal Dunia
3 Hari, Murid TK Ignatius Slamet Riyadi Gatsu Bandung Berlatih Tanam Bayam, Mengenal Hewan, dan Ecoprint
150 M Ditawar 150 Juta, Ahli Waris Labbai Tuding PT Bumi Karsa Anggap Remeh Pemilik Tanah Lantebung Makassar
Operasi Pencarian Berujung Duka: 2 Pemancing yang Hilang di Pantai Cikeueus Sukabumi Ditemukan Meninggal Dunia
Resmikan Kampung Ikan Damandiri di Tanjungwangi Subang, Kang Akur: “Jadi Edu-Wisata Belajar Teknologi Bioflok"
Didampingi KNPI dan Komunitas Rumah Literasi Merah Putih, Korban Pelecehan Oknum Guru Lapor ke Polres Sukabumi
“Langsung clep, nggak Mau Berhenti”, Truk Pengangkut Batubara Terguling di Parit Jalan Perintis 99 Sukabumi