Diduga Keracunan, Bocah Perempuan 9 Tahun di Sukabumi Meninggal Dunia

Selasa, 11 Jun 2024 21:51
    Bagikan  
Diduga Keracunan, Bocah Perempuan 9 Tahun di Sukabumi Meninggal Dunia
Istimewa

Korban keracunan makanan di Sukabumi masih menjalani perawatan medis

SUKABUMITREN.COMSeorang bocah perempuan sembilan tahun bernama Nasfia, asal Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan meninggal dunia, diduga akibat keracunan makanan. Sebelum meninggal, korban sempat mendapat rujukan pada Senin, 10 Juni 2024, dari Puskesmas Curugkembar ke RSUD Sagaranten.

“Informasinya, (yang meninggal) warga Curugkembar. Yang bersangkutan belum dilakukan observasi, apakah karena penyakit penyerta atau apa. Masuknya (ke RSUD Sagaranten) karena perawatan keracunan. Masuknya kemarin (Senin, 10 Juni 2024) di RSUD Sagaranten," kata Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyawan, Selasa, 11 Juni 2024.

Baca juga: Usai Santap Nasi Boks di Acara Syukuran Pra Nikah, Puluhan Warga Sagaranten Sukabumi Diduga Keracunan



Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman, juga membenarkan kabar tersebut. “Korban infomasinya dirujuk ke RSUD Sagaranten. Satu jam kemudian, ada informasi dari keluarganya. Saya bertanya ke Kepala Puskesmas soal keterangan kematian, untuk menyelidiki penyebab kematian,” kata Andi.

Andi menjelaskan, pihaknya belum memastikan penyebab kematian korban, apakah karena memang keracunan atau bukan. Termasuk jenis bakteri yang diidap korban, hingga menyebabkan kematian, apakah Escherichia Coli (E.Coli) atau jenis lain.

"Kami masih bingung soal penyebab (kematian korban). Keracunan itu, kalau memang (penyebabnya) E.Coli, waktunya (perawatan) empat jam sebenarnya bisa tertolong. Tapi, kalau dia punya (riwayat) penyakit penyerta, misal jantung atau gagal ginjal, itu bisa cepat (prosesnya). Dari empat jam tadi, jadi satu jam," ungkap Andi.

Barusan saya minta keterangan ke kepala puskesmasnya. Katanya, sempat ditangani. Katanya, korban memburuk, lalu kejang. Saya kan tanya, apakah dia punya penyakit apa. Karena yang lain belum ada keracunan sampai menimbulkan kejang. Hanya pasien itu yang kejang,” tutur Andi.

Baca juga: Diduga Keracunan Hidangan Syukuran, Puluhan Warga Kampung Cikiwul Lebak Sukabumi Dirawat di RSUD Sekarwangi


Andi menambahkan, korban meninggal dunia usai mendapat rujukan ke rumah sakit. “Setelah satu jam mndapat rujukan, korban meninggal dunia. (Peristiwa) Ini masih kami dalami,” ujar Andi.

Diberitakan sebelumnya, keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Korban berasal dari dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yakni 55 orang di wilayah Kecamatan Sagaranten dan 28 orang di wilayah Kecamatan Curugkembar. Belasan korban lainnya berasal dari Kabupaten Cianjur.

Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyawan, membenarkan dugaan keracunan makanan itu, yang terjadi seusai warga menyantap hidangan nasi boks, dalam sebuah acara syukuran pra pernikahan di Kampung Cimanggir, RT 002/RW 001, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Minggu, 9 Juni 2024.

Korban hingga saat ini mencapai 55 orang. Sementara, dari 45 warga, terdata merasakan keluhan yang sama, yaitu mual, muntah, mencret, lemas, serta demam,” kata Ridwan, Senin, 10 Juni 2024.

Ditambahkan Ridwan, saat ini sebanyak 15 korban sedang ditangani di RSUD Sagaranten, 15 orang di Puskemas Sagaranten, dan sisanya masih menjalani observasi di rumah sebanyak 10 orang.

Ridwan menyebutkan, menu makanan yang disuguhkan dalam bentuk nasi boks, berisi nasi merah, buncis, mie, dan daging ayam. "Sampel makanan yang dicurigai sudah diambil (untuk diperiksa), ujar Ridwan.

Kami bersama Kapus Sagaranten, survailans Puskemas, Kesling, dan promkes Puskemas, Polsek Sagaranten, juga Kadus Desa Pasanggrahan, dan Ketua RT setempat, turun langsung ke lokasi,” tutur Ridwan. (*)

 

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Dilantik Kajati Jabar, Siti Holijah Harahap Resmi Jabat Kajari Kota Sukabumi

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Selasa, 16-Dec-2025 18:17
Info Lowongan Kerja
Hujan Deras Picu Longsor di Warungkiara Sukabumi, Akses Jalan Menuju 5 Desa dan Kegiatan Warga Lumpuh Total
Cegah Banjir dan Longsor, Warga dan Gerakan Hijau Bersama Laksanakan Penanaman Pohon di Parungkuda Sukabumi
Suarakan Perlawanan via Medsos atas PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Netizen Simpati ke Ahli Waris Labbai di Makassar
Gugat PT Bumi Karsa-Kalla Grup di PN Makassar, Ahli Waris Labbai Debat dengan Ahli Waris Hj. Raiya Dg. Kanang
Saat Hakordia 2025, Mantan Kapolres Sukabumi Ini Umumkan 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi Jalan di Gorontalo
Melanglang Jauh dari Bandung ke Palu, STB Sukses Pentaskan “Bung di Banda” dalam FTI 2025
Mantan Kapolres Sukabumi Sidik Kasus PETI di Gorontalo, 3 Tersangka Terancam Penjara 5 Tahun dan Denda 100 M
Ditinjau Kapolda Jabar, Kapolres Sukabumi Kerahkan 974 Personel untuk Amankan Nataru 2025-2026

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Senin, 8-Dec-2025 21:42
Info Lowongan Kerja
Tanah di Lantebung Makassar Diklaim PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Labbai: “Mereka Tidak Punya Hati”
Dikunjungi Eltekers Legenda Wisata, Ummul Qur'an Jonggol Sukses Cetak Santri Ahli Agama-Agripreneur Mandiri
Dambakan Dibantu Presiden Melawan PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Bawa Foto Labbai ke PN Makassar
Berkat Koleksi Media Lawas, Skripsi-Tesis-Disertasi-Penelitian-Pameran Terbantu Tergarap Tuntas-tas-tas-tas!!!
Surati Presiden dan Didukung GBNN, Ahli Waris Labbai Kian Yakin Lawan PT Bumi Karsa di Lantebung Makassar
Resmikan Mess Griya Adhyaksa di Bekasi, Kajati Jabar Harap Pegawai Kian Profesional demi Nama Baik Institusi
Tanah Dijual H. Raiya Dg. Kanang, Ahli Waris Labbai-PT Bumi Karsa Jadi Seteru di Lantebung Makassar
Dilantik Bupati Sukabumi Menjadi Kades Pawenang, Hilman Nulhakim: “Sekarang Saatnya Menyatukan Kekuatan”
Pulihkan Dampak Bencana 27 Oktober 2025, Menko PM Letakkan Batu Pertama Hunian Relokasi di Cisolok Sukabumi