SUKABUMITREN.COM - Camat Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Mulyadi, pada Kamis, 4 September 2025, buka suara, menanggapi maraknya berita mengenai pasangan suami-istri Misjo dan Teti, serta Maman dan Kokoy, yang tinggal di rumah tidak layak huni (rutilahu) di wilayah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Misjo dan Teti tinggal dalam gubuk tanpa listrik di Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak. Sedangkan Maman dan Kokoy tinggal dalam gubuk di tengah kebun Kampung Anggayuda, RT 01/RW 05, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak.
Rumah pasangan Misjo dan Teti (atas), serta rumah pasangan Maman dan Kokoy
Mulyadi mengatakan, rutilahu di setiap desa di Kecamatan Cibadak cukup banyak jumlahnya, dan oleh karena itu diperlukan pendataan akurat sebagai dasar penanganan. Saat ini, diakui Mulyadi, intervensi pemerintah masih terbatas. Rata-rata hanya dua rumah per desa tiap tahun yang bisa direnovasi. Pada 2025 ini, menurut Mulyadi, ada tambahan intervensi melalui Program Sentra untuk sekitar 21 rumah.
“Setiap desa sudah melaporkan jumlah rutilahu. Dan, bulan ini, sedang dalam proses identifikasi. Data itu akan kami rekap di tingkat kecamatan, agar penanganannya bisa lebih berkelanjutan dan tepat sasaran,” kata Mulyadi.
Kantor Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi
Baca juga: Gerak Cepat Dandim 0607/Kota Sukabumi, Selamatkan Pelajar Penderita Gizi Buruk di Gunungguruh
Perihal rumah Misjo dan Teti, Mulyadi mengatakan, kondisi itu terjadi karena rumah asalnya telah dijual kepada keluarganya. “Beliau memilih tinggal di kebun, karena jaraknya jauh dari rumah asal. Lahan yang ditempati bukan milik pribadi, sehingga wajar jika tidak ada akses listrik. Namun, tetap ada upaya penanganan, termasuk rencana relokasi dengan dukungan pihak ketiga,” ujar Mulyadi.
Perhatian serupa juga diberikan Kecamatan Cibadak kepada Maman dan Kokoy di Desa Pamuruyan. Saat ini sudah ada asesmen, yang tidak hanya mencatat kondisi rumah, namun juga kebutuhan dasar lainnya. “Jika tidak punya BPJS, kami bantu prosesnya. Kalau tidak punya KTP atau KK, kami bantu juga. Bahkan, jika membutuhkan pengobatan, kami fasilitasi, agar bisa mengakses layanan kesehatan,” tutur Mulyadi.
Camat Cibadak, Mulyadi
Baca juga: Dirawat 5 Hari di RS Pelni, Pengemudi Ojol Korban Rusuh di Jakarta Akhirnya Pulang ke Sukabumi
Mulyadi pun mengimbau warga untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitarnya. “Kalau ada masalah sosial, sebaiknya segera lapor ke RT, RW, desa, atau kecamatan, agar bisa ditindaklanjuti. Jangan langsung curhat di media sosial. Dengan gotong royong dan koordinasi, penanganan bisa lebih cepat,” tegas Mulyadi. (*)