Diduga Diserang Macan Tutul, 8 Kambing Milik Warga Cikidang Sukabumi Mati Misterius

Senin, 5 Aug 2024 20:39
    Bagikan  
Diduga Diserang Macan Tutul, 8 Kambing Milik Warga Cikidang Sukabumi Mati Misterius
Istimewa

Kambing-kambing milik Tarip yang diduga mati akibat diserang macan tutul

SUKABUMITREN.COM - Delapan dari 10 ekor kambing milik Tarip Kasim, warga Desa Cikarae Thoyyibah, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu, 4 Agustus 2024, sekitar pukul 06:00 WIB, ditemukan mati misterius. Dua kambing tersisa yang masih hidup akhirnya juga disembelih, karena ditemukan dengan kondisi leher nyaris putus. Tarip menduga, kambing-kambing miliknya itu mati diserang macan tutul.

Ketika ditemui di kediamannya, Minggu, 4 Agustus 2024, Tarip mengungkapkan, serangan macan tutul atas ke-10 kambing miliknya itu kemungkinan terjadi antara pukul 03:00-04:00 WIB dini hari. Sebab, pada sekitar 00:00 WIB tengah malam, saat memeriksa kandang kambingnya itu, Tarip mengaku melihat kambing-kambingnya ini masih dalam keadaan hidup.

undefined

undefinedJejak macan tutul (atas) dan bercak darah di kandang kambing

Baca juga: Bobol Kios Beras Untuk Modal Judi Online, Pedagang Ayam Potong Ditangkap Polsek Cikole Sukabumi

Lokasi kandang kambing itu terletak jauh dari pemukiman warga, semata karena Tarip ingin menjaga hubungan baik dengan para tetangganya. Alhasil, pada sekitar pukul 06:00 WIB, saat hendak memberi makan kambing-kambingnya itu, Tarip kontan kaget melihat banyak darah berceceran di sekitar kandang kambingnya tersebut.

“Waktu itu, kondisi delapan kambing sudah tergeletak mati di luar kandang. Dua sisanya yang masih hidup terpaksa saya sembelih, karena lehernya juga sudah nyaris putus,” ujar Tarip.

Baca juga: Pelaku Buang Bayi di Ciemas Sukabumi Ditangkap Polisi, Ternyata Masih Kerabat Warga Penemu Bayi

Semula, lelaki berusia 50 tahun ini menduga, ada orang yang sengaja memotong kambing-kambingnya itu. Namun, saat melihat luka bekas gigitan di leher kambing-kambingnya itu, Tarip meyakini, hewan peliharaannya itu mati diserang binatang buas. Lokasi desa tempat tinggal Tarip terletak di kaki Bukit Paok, yang masuk kawasan Gunung Salak, yang ditengarai masih dihuni banyak hewan liar dan buas.

“Kemungkinan (yang menyerang kambing-kambing saya) macan tutul, karena dulu juga pernah ada kejadian kayak gini,” cetus Tarip.

undefined

undefinedTarip (atas) dan kuburan kambing-kambing miliknya.

Baca juga: Diduga Sopir Kurang Konsentrasi, Bus MGI Tabrak Pohon Mahoni di Jalan Raya Sukabumi-Palabuhanratu

Dugaan Tarip itu dibenarkan oleh Kepala Desa Cikarae Thoyyibah, Saepul Rohmat. “Kalau dilihat, ini sudah beberapa tahun kerap kejadian (hewan milik warga diserang binatang buas). Bulan kemarin (Juli 2024), masih satu kadusunan, dua ekor kambing mati (diserang hewan buas). Sejak (kejadian) di bawah itu, satu bulan kejadian (lagi) di wilayah Leuweung Datar, digigit semua lehernya kiri dan kanan,” ungkap Saepul.

Guna mencegah terulangnya peristiwa serupa, Saepul meminta warga untuk memperketat keamanan di desa tersebut. “Kami sementara ini hanya bisa memberikan imbauan ke masyarakat, kita antisipasi ke masyarakat, (agar) diperketat untuk keamanan, (dengan melaksanakan) kegiatan ronda malam dan keliling (desa),” kata Saepul. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Dilantik Kajati Jabar, Siti Holijah Harahap Resmi Jabat Kajari Kota Sukabumi

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Selasa, 16-Dec-2025 18:17
Info Lowongan Kerja
Hujan Deras Picu Longsor di Warungkiara Sukabumi, Akses Jalan Menuju 5 Desa dan Kegiatan Warga Lumpuh Total
Cegah Banjir dan Longsor, Warga dan Gerakan Hijau Bersama Laksanakan Penanaman Pohon di Parungkuda Sukabumi
Suarakan Perlawanan via Medsos atas PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Netizen Simpati ke Ahli Waris Labbai di Makassar
Gugat PT Bumi Karsa-Kalla Grup di PN Makassar, Ahli Waris Labbai Debat dengan Ahli Waris Hj. Raiya Dg. Kanang
Saat Hakordia 2025, Mantan Kapolres Sukabumi Ini Umumkan 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi Jalan di Gorontalo
Melanglang Jauh dari Bandung ke Palu, STB Sukses Pentaskan “Bung di Banda” dalam FTI 2025
Mantan Kapolres Sukabumi Sidik Kasus PETI di Gorontalo, 3 Tersangka Terancam Penjara 5 Tahun dan Denda 100 M
Ditinjau Kapolda Jabar, Kapolres Sukabumi Kerahkan 974 Personel untuk Amankan Nataru 2025-2026

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Senin, 8-Dec-2025 21:42
Info Lowongan Kerja
Tanah di Lantebung Makassar Diklaim PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Labbai: “Mereka Tidak Punya Hati”
Dikunjungi Eltekers Legenda Wisata, Ummul Qur'an Jonggol Sukses Cetak Santri Ahli Agama-Agripreneur Mandiri
Dambakan Dibantu Presiden Melawan PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Bawa Foto Labbai ke PN Makassar
Berkat Koleksi Media Lawas, Skripsi-Tesis-Disertasi-Penelitian-Pameran Terbantu Tergarap Tuntas-tas-tas-tas!!!
Surati Presiden dan Didukung GBNN, Ahli Waris Labbai Kian Yakin Lawan PT Bumi Karsa di Lantebung Makassar
Resmikan Mess Griya Adhyaksa di Bekasi, Kajati Jabar Harap Pegawai Kian Profesional demi Nama Baik Institusi
Tanah Dijual H. Raiya Dg. Kanang, Ahli Waris Labbai-PT Bumi Karsa Jadi Seteru di Lantebung Makassar
Dilantik Bupati Sukabumi Menjadi Kades Pawenang, Hilman Nulhakim: “Sekarang Saatnya Menyatukan Kekuatan”
Pulihkan Dampak Bencana 27 Oktober 2025, Menko PM Letakkan Batu Pertama Hunian Relokasi di Cisolok Sukabumi