Bermula dari “O Dat Ding”, Jadilah Odading Tenar Hingga Era “Kaum Mendang-mending”

Selasa, 29 Oct 2024 20:58
    Bagikan  
Bermula dari “O Dat Ding”, Jadilah Odading Tenar Hingga Era “Kaum Mendang-mending”
Istimewa

Odading, penganan yang sangat dikenal warga Jawa Barat

SUKABUMITREN.COM - Sebutlah odading, maka hampir pasti tiada satu pun warga Jawa Barat yang menggeleng tanda tak tahu soal nama itu. Bisa begitu, karena hampir pasti pula, tidak ada satu pun warga di Jawa Barat yang belum pernah menyantapnya. Ya, odading adalah nama khas untuk sejenis roti, yang cara bikinnya pun khas: harus digoreng dan bukan di-oven layaknya roti pada umumnya.

Bentuknya yang mirip bantal, membuat odading disebut kue bantal oleh warga di Jakarta. Di Semarang, warga menyebutnya bolang-baling. Di Yogyakarta, sebutannya adalah galundeng. Di Magelang dinamai gondang-gandung. Sedangkan di Medan dan Banjarmasin, terkenal dengan sebutan kue bohong dan kue untuk-untuk.

undefinedundefinedundefinedLain kota, lain pula nama penganan ini

Baca juga: Odading: Viral kala Pandemi, Enak Pula Dibikin Sendiri

Bahwa penganan ini sampai punya beragam nama seperti itu, menunjukkan jati diri odading sebenarnya sebagai kuliner yang punya riwayat sejarah sangat panjang di negara ini. Majalah Mangle edisi Juli 1965 pun telah mengulas khusus sejarah odading, dalam kolom “Unak Anik”, atau “Asal-Usul”. Artinya, hampir 50 tahun lalu, warga Jawa Barat sudah mengenal, dan tentunya juga telah menyantap, odading.

Majalah Mangle kala itu menulis, keterkenalan nama odading bermula saat sebuah keluarga Belanda di Tatar Sunda mengadakan Pesta Natal, dengan menghidangkan beragam makanan dan juga kue-kue.

Baca juga: Lowongan Kerja bagi Warga Sukabumi Update ke 10

Seusai pesta, keluarga Belanda itu membekali pembantunya yang hendak pulang ke rumahnya, dengan  oleh-oleh berupa aneka macam kue. Diantara oleh-oleh itu, ada satu jenis kue yang paling enak, tetapi pembantu ini tidak tahu nama kue itu.

Ketika kembali bekerja, pembantu ini kemudian memberanikan diri untuk meminta kue itu ke majikannya. Sang majikan yang baik hati, meluluskan permintaan itu, dan meminta pembantu ini mengambil kue yang diinginkannya tersebut.

Baca juga: Kucing Jatuh ke Sumur Sedalam 8 Meter di Cisaat Sukabumi, Selamat Berkat Gerak Cepat Petugas Rescue Damkar

Begitu kue itu dipilih pembantunya ini, majikan itu sontak berkata dalam Bahasa Belanda, “O dat ding”, yang artinya: “Oh barang itu”. Ucapan ini lalu dimaknai pembantu itu sebagai nama kue yang dipilihnya tersebut, yakni “odading”. Sejak itu, nama odading melegenda hingga hari ini.

undefinedundefinedSejarah odading di Majalah Mangle edisi Juli 1965

Cerita yang kurang lebih sama perihal asal-muasal nama odading, juga berkaitan dengan satu keluarga Belanda pada masa kolonial dulu. Kabarnya, pada suatu hari, anak keluarga Belanda itu meminta ibunya untuk membelikannya kue, yang kerap dilihatnya dibeli oleh anak-anak kampung.

Baca juga: Lowongan Kerja bagi Warga Sukabumi Update ke 9

Anak itu kemudian menunjuk-nunjuk pedagang penjual kue yang diinginkannya itu. Begitu pedagang ini dipanggil oleh ibu anak itu, dan diminta membuka dagangannya yang ditutupi daun pisang tersebut, ibu ini kontan berucap, “O dat ding”, yang artinya tiada lain adalah, “Oh, barang itu”.

Alhasil, nama kue yang digoreng ini kemudian dikenal dengan sebutan odading.

undefinedundefinedIlustrasi pedagang kue pada era kolonial dulu

Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96, Forkopimcam Cibadak Gelar Upacara di SMKN Pertanian Sukabumi

Bila menilik dua cerita tadi, maka dapat dipetik kesimpulan, bahwa benar ternyata: usia odading sudah sangat tua. Penganan ini sudah dikenal lama oleh warga Belanda, seperti terlihat di cerita pertama. Atau bahkan asli racikan warga Nusantara, sebagaimana terlihat di cerita kedua.

Mana yang benar, mungkin bukan “sesuatu” yang harus dipusingkan, karena odading itu nikmat untuk dimakan, alias bukan untuk diperdebatkan. Kenikmatan rasanya itu pula yang membuat odading terbukti mampu melampaui banyak era, mulai dari masa kolonial hingga zaman digital di Indonesia.

undefinedundefinedOdading, sukses melampaui banyak masa

Baca juga: Lomba Pustaka Sambut Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda, SMKN 1 Cibadak Sukabumi Borong Gelar Juara

Pada zaman terakhir ini, antara lain lahir sekelompok orang yang biasa disebut sebagai “kaum mendang-mending”. Sebutan itu merujuk pada orang yang selalu membanding-bandingkan banyak hal. Diantara “kaum” itu, tentu ada yang pernah atau malah menggemari odading.

Karena rasanya enak, harganya murah, sehingga bisa dibeli dalam jumlah banyak, dan pasti langsung  disambut dengan meriah, maka, “Ya, mending makan odading saja...!!!” (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Pembicara di Simposium DPP GMNI, Direktur Eksekutif IBC Menilai MBG Berpotensi Menabrak Anggaran Pendidikan
Temu Tamu Coffee di Pagaden Subang: Cita Rasa Hidangan dan Suasananya Mengundang Pengunjung Kembali Datang
Gelar “Perayaan Mati Rasa” di Balaikota Sukabumi, PMII Desak Ayep-Bobby Hentikan KKN di Seluruh Lini Birokrasi
Terlibat Korupsi Jalan Nani Wartabone Gorontalo, Tersangka Diringkus Mantan Kapolres Sukabumi di Makassar
Kajati Jabar Lantik 25 Pejabat Baru, Agustinus Hanung Widyatmaka Menjadi Kajari Kabupaten Sukabumi
Jumat-Sabtu Ini di Rumentang Siang Bandung: STB Rayakan HUT ke-67 dengan Pentaskan Lakon “Musyawarah Burung”
Sambut Hari Listrik Nasional ke-80, PLN ULP Cibadak Sukabumi Gelar Program OOTD dengan Harga Super Hemat
Rayakan HUT TNI ke-80 dan HJKS ke-155, Forkopimcam Cibadak Sukabumi Gelar Festival dan Lomba Burung Berkicau
Diduga Rem Blong, Truk Bermuatan Tanah Terguling di Jalan Alternatif Nagrak-Cibadak Sukabumi
Hadir di “Milestone 215 Tahun Kota Bandung”, Media Lawas Tampilkan Berita Kota Bandung dari Masa ke Masa
Warga Terdampak Rusaknya Bendungan Cikolawing Sukabumi, Iwan Ridwan: “Tahun Ini Direalisasikan Pembangunannya”
Pabrik Aqua Sukabumi Disorot Pasca Sidak KDM di Subang, Iwan Ridwan: Kami Tidak Bisa Melangkah Lebih Jauh”
Mantan Kapolres Sukabumi Bongkar Kasus PETI di Gorontalo, Tersangka Terancam Penjara 5 Tahun dan Denda 100 M
Sidak Aktivitas PT Bogorindo Cemerlang di Tenjojaya Sukabumi, Kepala DLH: “Supaya Semuanya Tertib”
Viral Akibat Ugal-ugalan di Jalan Utama Cicurug Sukabumi, Pengendara Sepeda Motor ini Diamankan Polisi
Jembatan Tegaldatar Sukabumi Tak Juga Diperbaiki, Siswa-Siswi Tempuh Bahaya: Jalan Kaki di Sungai Cikaso
Tugas di Polda Gorontalo, Eks Kapolres Sukabumi ini Raih Peringkat I Penyelesaian Kasus Korupsi 2024-2025

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Minggu, 19-Oct-2025 14:06
Info Lowongan Kerja
Rumah Roboh saat Ditinggal Shalat Jumat, Kades dan Istri di Jampangkulon Sukabumi Selamat
Kolaborasi dengan Grab Indonesia, GAC AION Kampanyekan Edukasi Keselamatan Berkendara di Jalan Raya