SUKABUMITREN.COM - Puluhan sopir angkutan kota (angkot) jurusan Cikidang-Cibadak pada Rabu, 26 Maret 2024, melakukan aksi sweeping atas mobil travel gelap yang melintas dari arah Cibadak menuju Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Titik utama aksi sweeping ini berada di tepi jalan Cibadak-Palabuhanratu di wilayah Kampung Paris, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Dalam aksi ini, mobil pick-up yang dijadikan sarana mengangkut penumpang pun ikut di-sweeping sopir-sopir angkot itu. Menurut Jae, salah seorang sopir angkot, aksi sweeping ini merupakan bentuk protes atas banyaknya travel gelap dan mobil pick-up yang dibiarkan berkeliaran membawa penumpang umum.
Aksi sweeping dilakukan sopir angkot jurusan Cikidang-Cibadak
Akibatnya, mobil angkot kalah bersaing, dan praktis hanya bisa ngetem, karena tak ada lagi warga yang menjadi penumpangnya. “Ini pertama kali saya lihat angkutan barang (digunakan) angkutan penumpang. Angkutan itu jelas kan ada sesuai SKT (Surat Keterangan Terdaftar),” ucap Jae.
“Travel sebagianlah. Yang merugikan angkot jelas pick-up-lah. Kan saya kepalanya (angkot) jalur Cikidang. Kan saya membayar pajak. Kalau mau angkut penumpang, pick-up-nya ganti jadi angkotlah,” kata Jae.
Aksi sweeping dilakukan karena angkot kian sepi penumpang
Seingat Jae, kondisi sepi penumpang akibat banyaknya travel gelap dan mobil pick-up angkutan umum ini sudah mulai terasa sejak 2020. “(Penumpang) ganti nggak naik angkot. Jadi ngurangin (jumlah angkot) di jalur Cikidang. Dari lima, lama-lama tinggal satu unit,” ujar Jae.
Jae berharap ada tindakan tegas atas travel gelap dan mobil pick-up angkutan umum itu. “Hapus travel gelapnya. (Mobil) pick-up (angkutan umum) juga. Mobil pick-up itu (dioperasikan sebagai) travel juga,” tutur Jae. (*)