Resah Akibat Serangan Lalat, Ratusan Warga Unjuk Rasa ke Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Jumat, 21 Feb 2025 18:24
    Bagikan  
Resah Akibat Serangan Lalat, Ratusan Warga Unjuk Rasa ke Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi
Hendi Suhendi

Aksi unjuk rasa warga ke peternakan ayam di Cidahu, Sukabumi

SUKABUMITREN.COM - Ratusan warga yang mayoritas perempuan ibu rumah tangga asal Kampung Cibaregbeg, RT 26/RW 01, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 20 Februari 2025, mulai pukul 14:00 WIB, melakukan unjuk rasa selama sekitar satu jam ke peternakan ayam di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh serangan lalat ke pemukiman warga, yang diduga berasal dari peternakan ayam itu.

Seorang warga berinisial IR mengaku, aksi unjuk rasa ini terjadi secara spontan, akibat wabah lalat itu semakin memuncak. “Sebetulnya, kami tidak merencanakan demo ini. Tapi, karena ibu-ibu sudah gerah dengan wabah lalat yang telah berlangsung sekitar dua minggu, akhirnya kami spontan datang ke peternakan ayam ini,” ujar IR.

undefinedundefinedundefinedundefinedundefinedundefinedWarga resah dengan serangan lalat, yang diduga berasal dari peternakan ayam

Baca juga: Info Lowongan Kerja Update ke 78

IR menambahkan, selama dua minggu terakhir ini, banyak sekali lalat berdatangan ke pemukiman warga, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan masalah kesehatan. Seorang warga mengaku, ada warga yang mengalami diare, akibat banyaknya lalat di lingkungan mereka.

“Kami menuntut, agar wabah ini segera berakhir. Perusahaan memang sudah melakukan penyemprotan, tapi hasilnya tidak maksimal. Lalat tetap ada dan terus berkembang biak,” kata warga itu.

undefinedundefinedundefinedundefinedundefinedundefinedundefinedundefinedundefinedundefinedWarga menuntut, agar wabah serangan lalat segera berakhir

Baca juga: Info Lowongan Kerja Update ke 77

Sebelumnya, warga mengaku telah mengadukan masalah ini kepada pemerintah desa, yang kemudian memfasilitasi mediasi dengan pihak peternakan. Perusahaan juga telah memberikan kompensasi berupa obat-obatan dan alat perangkap lalat, namun upaya itu dinilai belum efektif.

“Awalnya diberi lem lalat, lalu serbuk butir racun, dan sekarang sudah berjalan dua hari penyemprotan. Tapi, hasilnya masih sama. Lalat tetap banyak. Kami ingin hasil yang maksimal,” tutur warga.

undefinedundefinedundefinedundefinedundefinedundefinedUpaya penyemprotan lalat tidak memberi hasil maksimal

Baca juga: Jelang Ramadhan, Harga Sayuran dan Sembako di Pasar Semi Modern Cibadak Sukabumi Alami Kenaikan

Warga menegaskan, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka mereka tidak akan bertanggung-jawab atas kemungkinan aksi protes lanjutan. Warga juga meminta penyemprotan berikutnya dilakukan dengan sepengetahuan warga dan pemerintah desa, untuk memastikan tidak ada dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.

“Besok, penyemprotan harus diketahui warga dan desa. Kami tidak mau ada korban lagi yang mengalami diare akibat lalat ini,” ungkap warga. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Suarakan Perlawanan via Medsos atas PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Netizen Simpati ke Ahli Waris Labbai di Makassar
Gugat PT Bumi Karsa-Kalla Grup di PN Makassar, Ahli Waris Labbai Debat dengan Ahli Waris Hj. Raiya Dg. Kanang
Saat Hakordia 2025, Mantan Kapolres Sukabumi Ini Umumkan 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi Jalan di Gorontalo
Melanglang Jauh dari Bandung ke Palu, STB Sukses Pentaskan “Bung di Banda” dalam FTI 2025
Mantan Kapolres Sukabumi Sidik Kasus PETI di Gorontalo, 3 Tersangka Terancam Penjara 5 Tahun dan Denda 100 M
Ditinjau Kapolda Jabar, Kapolres Sukabumi Kerahkan 974 Personel untuk Amankan Nataru 2025-2026

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Senin, 8-Dec-2025 21:42
Info Lowongan Kerja
Tanah di Lantebung Makassar Diklaim PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Labbai: “Mereka Tidak Punya Hati”
Dikunjungi Eltekers Legenda Wisata, Ummul Qur'an Jonggol Sukses Cetak Santri Ahli Agama-Agripreneur Mandiri
Dambakan Dibantu Presiden Melawan PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Bawa Foto Labbai ke PN Makassar
Berkat Koleksi Media Lawas, Skripsi-Tesis-Disertasi-Penelitian-Pameran Terbantu Tergarap Tuntas-tas-tas-tas!!!
Surati Presiden dan Didukung GBNN, Ahli Waris Labbai Kian Yakin Lawan PT Bumi Karsa di Lantebung Makassar
Resmikan Mess Griya Adhyaksa di Bekasi, Kajati Jabar Harap Pegawai Kian Profesional demi Nama Baik Institusi
Tanah Dijual H. Raiya Dg. Kanang, Ahli Waris Labbai-PT Bumi Karsa Jadi Seteru di Lantebung Makassar
Dilantik Bupati Sukabumi Menjadi Kades Pawenang, Hilman Nulhakim: “Sekarang Saatnya Menyatukan Kekuatan”
Pulihkan Dampak Bencana 27 Oktober 2025, Menko PM Letakkan Batu Pertama Hunian Relokasi di Cisolok Sukabumi
Ironi di Pamuruyan Sukabumi: Jembatan Lama Diperbaiki, Jembatan Baru Dibiarkan Mangkrak 4 Tahun
Tanah 27 Hektar Ditawar 150 Juta, Ahli Waris Labbai Tolak Uang Damai PT Bumi Karsa saat Mediasi di PN Makassar
“Gebyar Festival Musik” di Tasikmalaya: Ria dari Garut dan Toni Asban asal Yogyakarta Sukses Jadi Juara
Diduga Jual Obat Keras Terbatas Tanpa Izin, Warung di Cicurug Sukabumi Digerebek Polisi dan TNI