SUKABUMITREN.COM - Pemandangan mendebarkan terlihat pada Selasa, 22 Juli 2025, ketika sejumlah warga menyeberangi Sungai Cikaso, yang membelah Kampung Pamoyanan, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah, dengan Kampung Tegalsangar, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Akibat putusnya jembatan gantung di sungai itu pada 4 Desember 2024, warga terpaksa menyeberangi sungai menggunakan rakit bambu yang dikemudikan dua warga setempat.
Mulai dari pengendara sepeda motor hingga anak-anak sekolah, secara bergiliran menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit. Sarana penyeberangan seadanya ini rutin beroperasi setiap hari mulai pukul 05:30 pagi hingga 22:00 malam. Aktivitas penyeberangan dengan rakit ini dihentikan, bila Sungai Cikaso tengah meluap airnya.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update Ke-168
Setiap kali menyeberang, warga dipungut bayaran seikhlasnya. Pengemudi rakit mengaku bisa mendapat penghasilan sekitar Rp 100.000 setiap harinya. Uang ini kemudian digunakan untuk memperbaiki jalan di sekitar lokasi penyeberangan secara swadaya.
Jembatan gantung yang putus di Sungai Cikaso itu dibangun pada 2018, melalui kegiatan Bakti TNI Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi bersama sejumlah perusahaan penyalur corporate social responsibility (CSR). Sejak putus diterjang banjir pada 4 Desember 2024, jembatan ini belum diperbaiki kembali. Padahal, fungsi jembatan sangat vital, karena bisa mempersingkat jarak tempuh hingga sejauh 15 kilometer.
Baca juga: Minggu Pagi, Lokasi Proyek Tol Bocimi Seksi 3 Sukabumi Dipadati Kegiatan Olahraga Warga
Karena itu, baik warga setempat maupun pengguna jalan amat-sangat mengharapkan, jembatan ini bisa selekasnya diperbaiki, demi memperlancar kegiatan warga sehari-hari. (*)