SUKABUMITREN.COM - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PKS, H. Iwan Ridwan, pada Senin, 15 September 2025, meninjau kondisi Bendungan Benciko, atau dikenal juga dengan nama Bendungan Cikolawing, di Kampung Padasuka, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Dalam kunjungan ini, hadir pula Camat Cibadak, Mulyadi, Sekdes Balekambang, serta perwakilan dari Kelurahan Cibadak.
Bendungan Benciko sudah hampir tiga tahun jebol, dan mengakibatkan 51 hektar lahan pertanian milik warga mengalami gagal panen selama tiga musim terakhir ini. Air yang seharusnya mengaliri sawah dan kebun warga di 12 RW di Kelurahan Cibadak dan dua RW di Desa Balekambang, tidak lagi mengalir. Tak hanya menyebabkan kekeringan, kerusakan bendungan ini juga menimbulkan bau tidak sedap, dan mengakibatkan berkembangnya nyamuk yang mengganggu kesehatan warga.
Bendungan Benciko sudah tiga tahun jebol, mengakibatkan lahan pertanian warga gagal panen
Menyikapi kondisi itu, H. Iwan Ridwan, memastikan, akan memperjuangkan perbaikan Bendungan Benciko masuk dalam anggaran perubahan tahun 2025.
“Saya sudah melihat langsung kondisi Bendungan Benciko. Ini sudah sangat urgen untuk segera diperbaiki. Hampir tiga tahun jebol, sawah-sawah kering, 51 hektar (lahan pertanian) gagal panen. Ini mengancam ketahanan pangan kita. Maka, dalam anggaran perubahan 2025, kami akan perjuangkan, agar segera direalisasikan,” tutur Iwan.
Camat Cibadak, Mulyadi (kiri) dan H. Iwan Ridwan di Bendungan Benciko
Camat Cibadak, Mulyadi, pun menyampaikan apresiasinya atas perhatian DPRD Kabupaten Sukabumi terhadap perbaikan Bendungan Benciko.
“Alhamdulillah, saya bersyukur, Pak Dewan sudah meninjau langsung. Kerusakan bendungan ini memang berdampak besar, baik bagi petani maupun lingkungan sekitar. Harapan kami, dengan adanya dorongan dari DPRD, program perbaikan ini bisa segera terealisasi,” ujar Mulyadi.
Perbaikan Bendungan Benciko menjadi harapan besar bagi warga, terutama petani, agar lahan pertanian mereka kembali teraliri air, dan produksi pertanian dapat normal kembali. (*)