Luka Berat di Kepala, Perempuan 49 Tahun yang Dianiaya Batu Asahan oleh Saudaranya Dirujuk ke RS Hermina

Kamis, 6 Jun 2024 10:56
    Bagikan  
Luka Berat di Kepala, Perempuan 49 Tahun yang Dianiaya Batu Asahan oleh Saudaranya Dirujuk ke RS Hermina
Istimewa

Korban (tengah) saat dirawat di RSUD Sekarwangi, Sukabumi

SUKABUMITREN.COMNeni Mulyani, korban penganiayaan berat oleh A, tetangga sekaligus saudaranya di Kampung Selamanjah, Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu malam, 5 Juni 2024, sekitar pukul 23:00 WIB, akhirnya dirujuk perawatannya ke Rumah Sakit Hermina, Kota Sukabumi.

Sebelumnya, perempuan ibu rumah tangga berusia 49 tahun itu dirawat di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, paska ditemukan terluka bersimbah darah di dapur rumahnya, akibat dianiaya dengan batu asahan oleh A pada Selasa siang, 4 Juni 2024, sekitar pukul 11:30 WIB.

Humas RSUD Sekarwangi, Muhammad Rizal Perdana, mengungkapkan pada Kamis pagi, 6 Juni 2024, sekitar pukul 09:39 WIB, dirujuknya korban ke RS Hermina, Kota Sukabumi, sepenuhnya didasarkan atas permintaan dari keluarga korban.

Baca juga: Diduga Dianiaya Tetangga dengan Batu Asahan, Perempuan 49 Tahun di Cibadak Sukabumi Ditemukan Berlumuran Darah


Terduga pelaku (tengah) di Polsek Cibadak, Sukabumi

“Untuk korban pembacokan, memang betul dirujuk ke Rumah Sakit Hermina dari Rumah Sakit Sekarwangi. Karena memang pihak keluarga (korban) minta dirujuk. Soalnya, keluarga (korban) akan menggunakan asuransi dari PT PLN. Karena kan suaminya (korban) bekerja di PLN, Untuk asuransi (dari PT PLN) tersebut, untuk di Rumah Sakit Sekarwangi tidak bisa digunakan, karena kita belum MOU (memorandum of understanding). Makanya, pihak  keluarga minta dirujuk, supaya bisa mengggunakan asuransi tersebut,” tutur Rizal.

Perihal waktu rujukan yang dilaksanakan pada sekitar pukul 23:00 WIB, Rizal mengatakan, “Untuk jam rujukan, kita merujuknya jam 11 malam, karena memang menunggu kondisi pasien (korban) agar stabil dulu. Dari paska tindakan di IGD kami (RSUD Sekarwangi), setelah normal, kita rujuk (ke Rumah Sakit Hermina) sekitar jam 11 malam.”

Akibat penganiayaan itu, korban diketahui mengalami luka berat di bagian  kepalanya. Hingga Selasa malam, 4 Juni 2024, sekitar pukul 19:00 WIB, korban masih belum sadarkan diri akibat luka yang dideritanya itu.

Saat itu, Rizal menyebutkan, luka-luka korban tergolong berat. "Masih dilakukan tindakan, sempat sadar sebentar. Kita lakukan bius, karena luka berat di kepala samping kiri belakang,” ungkap Rizal, sembari menambahkan, pihak rumah sakit awalnya menerima informasi, bahwa korban terjatuh.

Baca juga: Aniaya Perempuan 49 Tahun dengan Batu Asahan, Begini Penampakan Terduga Pelaku di Polsek Cibadak Sukabumi


Olah TKP oleh petugas Polsek Cibadak

“Informasi awal, (korban) terjatuh. Namun, kemudian, kami dapat keterangan dari keluarga (korban). Katanya, korban aksi kriminalitas,” ujar Rizal.

Petugas Polsek Cibadak pada Rabu siang, 5 Juni 2024, telah menuntaskan olah tempat kejadian perkara (TKP) dari kasus penganiayaan yang dialami korban tersebut. Petugas juga telah melakukan penahanan atas terduga pelaku berinisial A, yang sebelumnya diamankan oleh Kepala Desa, Ketua RT dan RW, serta warga setempat.

Kanit Reskrim Polsek Cibadak, Iptu Pol. Asep Suhriat, SH, mengungkapkan, berdasarkan hasil olah TKP, diketahui, motif terduga pelaku adalah kebutuhan ekonomi. Fakta ini didasarkan atas tindakan terduga pelaku, yang mengambil kalung emas di leher korban, seusai menganiaya korban yang masih terhitung saudaranya itu.

“Terduga pelaku dan korban masih bersaudara,” kata Asep. “Pada waktu kejadian, terduga pelaku sengaja mendatangi rumah korban, dan mendapati korban sedang duduk di ruang tamu rumahnya,” ujar Asep.

Baca juga: Masih Bersaudara, Terduga Penganiaya Perempuan 49 Tahun di Sukabumi Terancam 9 Tahun Penjara

Selanjutnya, terduga pelaku langsung memukul wajah korban. Tak puas sampai di situ, terduga pelaku kemudian menyeret korban ke dapur, dan kembali melakukan penganiayaan menggunakan batu asahan yang sengaja dibawa dari rumahnya.

“Di dapur ini pula, terduga pelaku kemudian sempat membentur-benturkan kepala korban ke tembok. Dan, setelah korban tak berdaya, terduga pelaku langsung mengambil kalung emas yang melingkar di leher korban,” tutur Asep.

Akibat ulahnya itu, ancaman hukuman cukup berat menanti terduga pelaku, yang diketahui kelahiran 1973 tersebut. Asep mengatakan, terduga pelaku dijerat dengan pasal 365 KUHPidana dan pasal 351 ayat 2 KUHPidana. “Ancaman hukuman sembilan tahun (penjara),” tegas Asep. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Suarakan Perlawanan via Medsos atas PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Netizen Simpati ke Ahli Waris Labbai di Makassar
Gugat PT Bumi Karsa-Kalla Grup di PN Makassar, Ahli Waris Labbai Debat dengan Ahli Waris Hj. Raiya Dg. Kanang
Saat Hakordia 2025, Mantan Kapolres Sukabumi Ini Umumkan 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi Jalan di Gorontalo
Melanglang Jauh dari Bandung ke Palu, STB Sukses Pentaskan “Bung di Banda” dalam FTI 2025
Mantan Kapolres Sukabumi Sidik Kasus PETI di Gorontalo, 3 Tersangka Terancam Penjara 5 Tahun dan Denda 100 M
Ditinjau Kapolda Jabar, Kapolres Sukabumi Kerahkan 974 Personel untuk Amankan Nataru 2025-2026

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Senin, 8-Dec-2025 21:42
Info Lowongan Kerja
Tanah di Lantebung Makassar Diklaim PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Labbai: “Mereka Tidak Punya Hati”
Dikunjungi Eltekers Legenda Wisata, Ummul Qur'an Jonggol Sukses Cetak Santri Ahli Agama-Agripreneur Mandiri
Dambakan Dibantu Presiden Melawan PT Bumi Karsa-Kalla Grup, Ahli Waris Bawa Foto Labbai ke PN Makassar
Berkat Koleksi Media Lawas, Skripsi-Tesis-Disertasi-Penelitian-Pameran Terbantu Tergarap Tuntas-tas-tas-tas!!!
Surati Presiden dan Didukung GBNN, Ahli Waris Labbai Kian Yakin Lawan PT Bumi Karsa di Lantebung Makassar
Resmikan Mess Griya Adhyaksa di Bekasi, Kajati Jabar Harap Pegawai Kian Profesional demi Nama Baik Institusi
Tanah Dijual H. Raiya Dg. Kanang, Ahli Waris Labbai-PT Bumi Karsa Jadi Seteru di Lantebung Makassar
Dilantik Bupati Sukabumi Menjadi Kades Pawenang, Hilman Nulhakim: “Sekarang Saatnya Menyatukan Kekuatan”
Pulihkan Dampak Bencana 27 Oktober 2025, Menko PM Letakkan Batu Pertama Hunian Relokasi di Cisolok Sukabumi
Ironi di Pamuruyan Sukabumi: Jembatan Lama Diperbaiki, Jembatan Baru Dibiarkan Mangkrak 4 Tahun
Tanah 27 Hektar Ditawar 150 Juta, Ahli Waris Labbai Tolak Uang Damai PT Bumi Karsa saat Mediasi di PN Makassar
“Gebyar Festival Musik” di Tasikmalaya: Ria dari Garut dan Toni Asban asal Yogyakarta Sukses Jadi Juara
Diduga Jual Obat Keras Terbatas Tanpa Izin, Warung di Cicurug Sukabumi Digerebek Polisi dan TNI