Viral di Media Sosial, Difabel Perajin Bola di Nagrak Mendapat Donasi Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi

Minggu, 10 Aug 2025 12:03
    Bagikan  
Viral di Media Sosial, Difabel Perajin Bola di Nagrak Mendapat Donasi Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi
Hendi Suhendi

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Azhar Haris (kiri), saat datang ke rumah Sandi di Nagrak, Sukabumi

SUKABUMITREN.COM - Pasca kisah hidupnya viral di media sosial, nasib Sandi, lelaki difabel perajin bola di Kabupaten Sukabumi, mulai mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. Sabtu, 9 Agustus 2025, sekitar pukul 16:00 WIB, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar, datang mengunjungi Sandi di rumahnya di Gang Pala, Kampung Bojong Kawung, RT 03/RW 08, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.

Dalam kunjungan itu, Azhar tak hanya bersilaturahmi dengan Sandi dan ibundanya, Atikah. Politisi Partai Golkar dan Ketua Asosiasi Sepakbola Kabupaten (ASKAB) Sukabumi ini juga memberikan bantuan uang, dan membeli 10 buah bola buatan Sandi.

Baca juga: Disabilitas Perajin Bola di Nagrak Sukabumi: “Tidak Ada Beras, Saya dan Emak Sering Hanya Minum dan Puasa”

Atas perhatian dan bantuan Azhar itu, Sandi pun mengucapkan terima kasih. “Alhamdulillah, terima kasih Pak,” ucap Sandi, sambil menggenggam tangan Azhar erat-erat.

undefinedAzhar menyerahkan donasi kepada Sandi dan ibundanya, Atikah

Azhar mengaku, kedatangannya ke rumah Sandi adalah wujud perhatiannya kepada warga, yang saat ini tengah menghadapi keterbatasan dalam bidang ekonomi. Dalam kapasitasnya selaku Ketua ASKAB Sukabumi, Azhar menilai Sandi memiliki peran penting dalam industri olahraga lokal di wilayah Sukabumi.

Baca juga: Kerjasama dalam Pelaksanaan PPS di Dinas BMPR Jabar, Kajati Jabar: “Kami Tegakkan Hukum secara Profesional”

“(Kehadiran saya di sini adalah) sebagai bentuk dukungan moral dan material kepada para perajin yang penghasilannya tergolong rendah. Perajin bola ini memiliki peran penting dalam industri olahraga lokal, namun seringkali menghadapi tantangan ekonomi,” ujar Azhar.

undefinedSandi, saat menjahit bola di rumahnya

Viralnya kisah hidup Sandi berawal dari pengakuannya kepada jurnalis yang datang ke rumahnya, Jumat, 8 Agustus 2025. Saat itu, Sandi mengaku, bahwa dalam sehari, ia mampu membuat empat buah bola.

Baca juga: Dirilis Jumat 20 Juni 2025, Single “Kupatah Hati” 3HADE Beneran “Hade”

Bola-bola itu diserahkan Sandi ke pengepul seharga Rp 7.000 per bola. Guna menambah penghasilan, Sandi juga menjual langsung kepada pembeli dengan harga Rp 70.000 hingga Rp 100.000 per bola. Keuntungan bersih yang ia kantongi dari penjualan langsung ini sekitar Rp 10.000 per bola.

Penghasilan yang tidak seberapa itu dipakai Sandi untuk membeli beras, kecap, dan kerupuk. Namun, tak jarang, uang itu tidak cukup. “Saya dan Emak sering tidak makan, karena tidak ada beras. Kami terpaksa hanya minum dan berpuasa,” ujar Sandi.

Baca juga: Gandeng IPB, PT Bogorindo Cemerlang akan Bangun Museum Pertanian di Tenjojaya Rejuvenate Village Sukabumi

“Usaha ini sudah saya jalani sejak kecil. Terpaksa, karena memang tidak ada keterampilan lain yang saya punya. Semua ini saya lakukan untuk membiayai Emak,” kata Sandi.

undefinedSandi juga menjual bola buatannya untuk menambah penghasilan

Perjuangan Sandi demi memperoleh tambahan uang, kerap pula memaksanya berjalan jauh hingga 10-an kilometer ke Stasiun Karangtengah, Sukabumi, untuk menawarkan bola. Pulang pergi dengan langkah tertatih, Sandi terkadang harus rela pulang tanpa membawa uang sepeser pun.

Baca juga: Tidak Kantongi Izin Resmi, Aktivitas 3 Perusahaan Pemasok Tanah Urug ke Tol Bocimi Dihentikan Sementara

Kondisi hidupnya kini kian sulit, karena air sumur di rumahnya telah lama kering. Air bersih jadi barang mahal yang tak selalu ada. Namun, dalam kondisi serba kekurangan begitu, Sandi mengaku tak pernah mau menyerah. Harapannya sederhana saja, yakni memiliki modal untuk mengembangkan usaha, agar hidupnya tak hanya bergantung pada kemampuan menjahit bola.

“Yang penting, Emak sehat. Itu saja sudah cukup,” ucap Sandi. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Perempuan Lansia Hidup Bersama Tawon dalam Rumah di Nagrak Sukabumi: “Saya Ingin Dibetulin aja”
Potret Buram Pendidikan di Jampang Tengah Sukabumi: Sekolah tanpa Atap dan Menumpang Sekolah Lain

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Senin, 29-Sep-2025 17:57
Info Lowongan Kerja
45 OAP Berlatih Bioflok di Pandawa Farm dan Fisheries Subang: “Ilmu di Sini Jadi Bekal Masa Depan”
Bermuatan 32 Ton Semen SCG, Truk Tergelincir di Jalan Cibadak-Cikembar Sukabumi
Dukung Pemekaran Sukabumi Utara dan Sukabumi Selatan, Bupati Sukabumi: “Proses Sudah Berjalan Hampir 20 Tahun”
Tabrakan 2 Truk di Cikembar Sukabumi: 2 Pengemudi Luka Ringan, Kerugian Capai Rp 30 Juta
Srikandi Sukabumi Jadi Bendum KNPI Jabar, “Siap Hadirkan Gerakan Pemuda yang Bermanfaat bagi Masyarakat
Peringati HUT PMI ke-80 dan World Clean-up Day 2025, Relawan KSR dan PMR Bersihkan Sungai Cibolang Sukabumi
2 Bulan Buka tiap Sabtu-Minggu, Kebone DW di Sukabumi Sudah Dipuji Pengunjung: “Tempatnya Nyaman Banget”
Wacana Pemekaran Kabupaten Sukabumi Utara, Wilda Topan: “Sudah Teruji secara Akademis”
Kunjungi Bendungan Benciko, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi: “Sudah Sangat Urgen untuk Segera Diperbaiki”
Rugikan Negara Rp 1.770.097.675, Buronan 2 Kasus Dugaan Korupsi di BRI Sukabumi Ditangkap di Lebak Banten
Berkas Dinyatakan Lengkap, 4 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi DLH Sukabumi Dipindah ke 2 Rutan di Bandung
Kondisi Memprihatinkan SDN Tegalega Jampang Tengah Sukabumi: Kelas 5 Tidak Beratap dan Kelas 4 Terancam Roboh

Info Lowongan Kerja

Nasional Kamis, 11-Sep-2025 18:52
Info Lowongan Kerja
Jalan Cikidang-Kalapanunggal-Kabandungan di Sukabumi Rusak Parah, Warga Perbaiki tanpa Bantuan Pemerintah
Rusak Terdampak Pergerakan Tanah, KDM Harus Segera Turun Tangan Selamatkan Mts Miftahul Barokah di Sukabumi
Harga Ayam Potong di Pasar Cibadak Sukabumi Sudah Melebihi Lebaran, Pedagang: “Kemungkinan Karena MBG”
Harga Ayam Potong Rp 42.000 per kilogram, Pasar Semi Modern Cibadak Sukabumi Kini Kian Sepi