SUKABUMITREN.COM - Perhelatan “Gebyar Festival Musik” sukses digelar Cut Irna Artist Agency di Crown Hotel, Tasikmalaya. Selama tiga hari, Jumat-Sabtu-Minggu, 21–23 November 2025, ajang ini menjadi ruang adu bakat bagi para penyanyi asal Tasikmalaya, Priangan Timur, hingga berbagai kota di Indonesia. Suasana festival pun dipenuhi energi positif, kreativitas, dan semangat kebersamaan yang terpancar melalui penampilan para peserta.
Aksi para peserta dinilai oleh dewan juri berkelas nasional, yakni Cut Irna, Mel Shandy, Cut Esti, dan Anes Krisminarno. Empat juri ini lama dikenal sebagai musisi dengan rekam jejak panjang di industri musik Indonesia. Lady rocker, Mel Shandy, yang juga hadir sebagai juri, bahkan ikut meramaikan panggung bersama juri-juri lainnya.
Demi sukses dan meriahnya perhelatan ini, terlibat pula sejumlah sosok pendukung, seperti MC Raisa, Band Dadang Bule and Friends, Capulet Band, serta Aken Hermawan sebagai penata suara.

Para juri festival (dari kiri): Cut Esti, Mel Shandy, Cut Irna, dan Anes Krisminarno
Festival ini menghadirkan kompetisi dalam dua kategori. Pertama: Lady Rocker New Generation, khusus bagi peserta wanita berusia 15 tahun ke atas, yang diikuti 24 peserta. Dan kedua: Tembang Nostalgia, untuk peserta pria dan wanita berusia 21 tahun ke atas, yang diikuti 37 peserta.
Musisi senior, Anes Krisminarno, selaku juri, menilai, antusiasme peserta sangat tinggi, dan menunjukkan potensi besar dunia musik daerah di Tanah Air.
Penilaian Anes itu terbukti pada hasil akhir festival ini. Para pemenang datang dari beragam kota. Di Kategori Lady Rocker New Generation, pemenangnya adalah:
Juara 1: Ria (Garut)
Juara 2: Lia Yurez (Yogyakarta)
Juara 3: Ryal (Tasikmalaya)
Favorit: Rabbiatul Dawiyah (Bojonegoro)
Penyanyi Berbakat: Putri (Ciamis)
Sedangkan di Kategori Tembang Nostalgia, pemenangnya adalah:
Juara 1: Toni Asban (Yogyakarta)
Juara 2: Widowati (Yogyakarta)
Juara 3: Lidya (Jakarta)
Favorit: Gamaldi (Jakarta)

Peserta datang dari Tasikmalaya, Priangan Timur, hingga berbagai kota di Indonesia
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, R. Dicky Candranegara, yang hadir di malam puncak festival, memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan acara ini. Dicky menilai, acara ini dapat membangkitkan kembali gairah musik di Tasikmalaya. Birokrat yang juga aktor ternama ini pun tak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya festival ini, karena telah membuka jalan bagi musisi muda Tasikmalaya.
Tak sekadar hadir memberikan sambutan di atas panggung, Dicky kemudian juga sempat membawakan lagu “Bento” dan “Terlalu Manis”, yang sontak disambut meriah oleh penonton festival ini. “Semoga, ke depannya, Pemerintah Kota Tasikmalaya bisa lebih mendukung event-event seperti ini, sehingga banyak orang dari luar berkunjung ke Kota Tasik,” ujar Dicky.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya, R. Dicky Candranegara
Baca juga: Ngontel Ngider Tiap Hari dengan Enteng, Koran Masih Punya Pembaca Setia di Bandung Berkat Pak Ateng
Bahwa Tasikmalaya dipilih sebagai lokasi acara ini, menurut Cut Irna, selaku penggagas festival, tiada lain adalah untuk menghidupkan kembali ekosistem musik lokal. “Tasik itu gudangnya penyanyi, seniman, dan musisi,” kata Cut Irna.
Lady rocker 1990-an ini berharap, Pemerintah Kota dan Kabupaten memberikan dukungan nyata dalam menyediakan ruang representatif untuk kegiatan seni. Cut Irna meyakini, dengan kian seringnya digelar acara musik, kian besar pula dampaknya bagi perekonomian daerah. Mulai dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), okupansi hotel, serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat berkat adanya kunjungan wisata ke daerah itu.
Baca juga: Usia 67 Pentaskan “Musyawarah Burung”, STB Unjuk Diri dan Eksistensi Karya tanpa Ujung
Karenanya, di akhir acara, Cut Irna mengajak seluruh pelaku seni untuk kembali bergandengan tangan, membangun ekosistem musik di Tasikmalaya. Sebab, festival ini bukan sekadar lomba menyanyi semata, namun juga sebuah perayaan persaudaraan dan inspirasi. Melalui musik, generasi muda dan para warga dewasa dipersatukan dalam harmoni, menegaskan: bahwa kreativitas dan kolaborasi adalah spirit utama kebangkitan seni di Tasikmalaya.

Cut Irna bersama peserta dan pemenang festival
“Mari, kita bersama-sama bangkitkan kembali semangat bermusik di Tasikmalaya,” ucap Cut Irna.
Good banzet Teteh...!!! (*)
