SUKABUMITREN.COM - Pakar dan akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Kamis, 7 Agustus 2025, datang mengunjungi Tenjojaya Rejuvenate Village di Bukit Panenjoan, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Berkat panorama alamnya yang indah dan masih asri, di kawasan itu kini tengah dibangun destinasi wisata baru oleh PT Bogorindo Cemerlang.
Owner PT Bogorindo Cemerlang, Au Bintoro, mengatakan, selain dikembangkan jadi lokasi agrowisata, Tenjojaya Rejuvenate Village juga disiapkan untuk membantu perekonomian warga di wilayah Sukabumi.
“Lokasi ini yang disajikan adalah keindahan alamnya. Pemandangannya bagus, udaranya sejuk, masyarakatnya kondusif, untuk sama-sama kerjasama membangun daerah ini. Akan dijadikan sebuah tempat untuk agrowisata, sekaligus untuk membangkitkan ekonomi dari Sukabumi. Seperti itulah tujuannya,” tutur Au.
“Konsepnya lebih kepada mengembalikan lahan ini sebetulnya ke lahan yang produktif, dan sekaligus dijadikan sebuah tempat pembelajaran, dan juga untuk healing, untuk meningkatkan wearnes dan happiness daripada masyarakat setempat dan juga sekitarnya,” urai Au.
Baca juga: Touring Menjelajah Bukanagara Subang: Surga di Lereng Gunung Peninggalan Legenda Sangkuriang
“Di sini fasilitas banyak. Ada tempat kuliner, ada tempat healing, glamping, rafting,paralayang, segala macem, sama permainan masyarakat biasanya ada di sini. Lebih kepada outdoor activity,” ujar Au, yang mengaku menyiapkan investasi puluhan miliar untuk pengembangan kawasan seluas 400 hektar itu.
“Luasnya secara total 400 hektar, tapi kita mau kembangkan 200 hektar dulu. Ini proyek agro ini baru mulai. Izin sedang kita proses, sebentar lagi selesai, dan akan segera kita injak gas gitu untuk mewujudkan ini dalam satu tahun ke depan, proyek ini bisa kita selesaikan,” kata Au.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update Ke 173
“Secara persis, angkanya kita mengalir saja. Yang penting ada duit dimasukin, ada uang dimasukin. Tapi, mungkin ya, bisa habis puluhan miliar di sini,” tegas Au.
Keterlibatan pakar dan akademisi IPB dalam pengembangan Tenjojaya Rejuvenate Village, menurut Au, antara lain karena di lokasi itu kelak juga akan dibangun museum pertanian. “PT Bogorindo memiliki lahannya, IPB memiliki keilmuannya,” ucap Au.
Baca juga: Diduga Sedang Jalan Pagi, Lelaki 62 Tahun Meninggal Tertabrak Kereta Api di Cicantayan Sukabumi
“IPB ini adalah sebagai tulang punggung atau mau kerjasama dengan PT Bogorindo, untuk membangun pertanian ini menjadi sebuah area yang dapat dijadikan percontohan, sekaligus dijadikan pendidikan. Dan juga, di sini, rencana mau dibangun sebuah museum pertanian. Emang di Indonesia ini belum ada museum pertanian, hortikultura. Nah, di sinilah, Tenjojaya, akan dibangun sebuah museum pertanian, yang kelasnya kelas dunia,” ungkap Au.
Salah satu sudut Tenjojaya Rejuvenate Village
Pakar agronomi IPB, Prof. Sudrajat, membenarkan rencana pembangunan museum pertanian itu. “Kami diminta, diundang oleh Pak Au, untuk membantu Beliau di dalam mengembangkan kawasan di sini dalam bidang pertanian, kemudian rice dan teknologi, culture, budaya, seni, dalam satu kawasan,” ujar Sudrajat.
Baca juga: Diresmikan Pemkab Sukabumi, TPSA Cimenteng Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis RDF
“Pak Au sudah membuat masterplan secara lengkap dan baik. Nah, kami diminta untuk membantu Beliau, bagaimana mengimplementasikan masterplan yang ada, mendetailkan, mengimplementasikan program-program yang sudah dirancang dengan baik oleh Pak Au,” kata Sudrajat.
“Masterplan-nya itu ada beberapa kawasan. Nanti akan ada kawasan pertanian, peternakan, perikanan, kuliner, kemudian juga ada museum. Jadi komplit, komprehensif. Jadi, di sini, pertanian dalam pengertian yang luas. Tidak hanya pangan atau hortikultura, tapi juga ada peternakan, perikanan, kemudian hortikultura, kemudian health therapy, ini akan sangat baik,” urai Sudrajat.
Baca juga: Info Lowongan Kerja Update Ke 172
Sudrajat memastikan, pembangunan lokasi wisata ini tidak mengganggu konservasi air dan tanah di kawasan itu.
“Yang kami concern itu adalah konservasi. Bagaimana tanah itu tetap terjaga, tetap terjamin. Kemudian juga konsep air, jangan sampai ada kegiatan di atas ini membuat yang di bawah itu menderita. Nah, itu kita akan coba namanya panen air. Mungkin, nanti, akan ada banyak embung-embung untuk panen air, akan ada banyak rorak-rorak. Nah, itu adalah dalam rangka konservasi air dan tanah, karena air itu menjadi sangat penting,” tutur Sudrajat.
Baca juga: Kisruh Internal GMNI, Sekretaris DPC GMNI Sukabumi Raya: “Mengancam Asas Perjuangan Marhaenisme”
“Kami akan mencegah semaksimal mungkin, kegiatan di atas ini tidak memberikan dampak yang kurang baik terhadap di bawahnya,” tegas Sudrajat. (*)