SUKABUMITREN.COM - Diantara 18 pasien korban dugaan keracunan makanan yang masih dirawat di RSUD Sekarwangi hingga Senin, 25 Agustus 2025, terdapat seorang perempuan berusia 17 tahun bernama Wiwi. Sama dengan ke-17 pasien lainnya, Wiwi juga asal Desa Tugu Bandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
Saat ditemui di Ruang Rawat Inap RSUD Sekarwangi, Senin, 25 Agustus 2025, Wiwi mengaku sudah mulai pulih kondisi kesehatannya. Walau demikian, dadanya masih terasa sesak dan juga masih muntah-muntah. “Udah mendingan, tinggal sesek dada sama muntah-muntahnya saja. Mencret sudah nggak terlalu,” ucap Wiwi.
“Awalnya pusing. Terus, dada kayak sesek banget. Lama-lama, muntah-muntah terus. Waktu itu, makan sop buah. Terus kan ikut ngerawat, ikut ke Puskesmas (Kabandungan). Kan dari situ belum kerasa. Saya makan jam setengah 12 siang,” urai Wiwi.
“Habis itu, saya ikut ke Puskesmas (Kabandungan), ikut ngurusin Yani, Bi Isah, sama Abah Dodo. Ibu Yoyoh terus ikut ke sini juga. Udah semalem tuh, sampai pagi (pukul) setengah enam, baru saya kerasa, perut mual,” ujar Wiwi.
Korban mengaku menyantap sop buah
Nama-nama yang disebut Wiwi itu, yakni Yani, Isah, Dodo, dan Yoyo, juga terdampak dugaan keracunan makanan itu. Saat ini, Yani, Isah, Dodo, dan Yoyoh juga masih dirawat di RSUD Sekarwangi. Sama seperti Wiwi, para korban ini diduga menyantap hidangan nasi kotak, saat acara hajatan empat bulanan kehamilan di Kampung Tugu, Desa Tugu Bandung, Jumat, 22 Agustus 2025.
“Ada sop buah, nasi bakar, sama perkuehan,” ungkap Wiwi, perihal makanan yang ada di dalam nasi kotak itu. “Saya cuma makan sop buahnya aja, paling beberapa sendok,” kata Wiwi.
Daftar nama pasien yang dirawat di RSUD Sekarwangi
Total, tercatat 138 warga menjadi korban dugaan keracunan makanan ini. Sebanyak 119 korban dirawat di Puskesmas Kabandungan, dan 19 orang lainnya dirujuk ke RSUD Sekarwangi. Besarnya jumlah korban membuat kasus keracunan makanan ini dikategorikan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. (*)