SUKABUMITREN.COM -Rusaknya Bendungan Cikolawing selama hampir satu tahun belakangan ini membuat warga Kampung Leuwi Peti, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan. Aliran air yang dulu menjadi sumber kehidupan warga berhenti total. Sekitar 50 hektar lahan sawah warga kini tidak lagi teraliri air, dan 15 hektar diantaranya sudah berubah fungsi menjadi lahan darat.
Selokan yang biasanya mengalirkan air jernih pun kini kering, berlumut, dan mengeluarkan bau tidak sedap. Saat malam tiba, udara di sekitar bendungan dipenuhi nyamuk dan aroma menyengat, yang membuat warga sulit beristirahat. Warga berharap, Bendungan Cikolawing bisa kembali mengalirkan air.
“Air udah nggak jalan hampir setahun. Kami udah sering kerja bakti, tapi kan ini bukan hal yang bisa diselesaikan warga. Harusnya, pemerintah turun tangan. Dulu, sempat ngalir sedikit, tapi ketimpa urugan (tanah pembangunan) tol (Bocimi), (sehingga kondisinya) malah makin parah,” keluh Ujang Yusman, warga setempat.
“Kalau malam, baunya luar biasa. Banyak nyamuk juga. Anak-anak kadang masih main dan mandi di sungai. Saya khawatir, kalau tiba-tiba air besar datang,” ujar Nanang Ponco, warga lainnya.

Rusaknya Bendungan Cikolawing membuat air yang menjadi sumber kehidupan warga berhenti total
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Iwan Ridwan, pada Jumat, 24 Oktober 2025, datang langsung meninjau lokasi bendungan dan jaringan irigasi. Ridwan mengakui, banyak saluran di bendungan itu yang rusak akibat longsor, dan perlu segera dinormalisasi. Iwan pun menyempatkan waktu untuk berdialog dengan petani dan warga setempat.
“Kondisi ini darurat. Saya sudah ajukan ke Pemerintah Daerah (Kabupaten Sukabumi), agar tahun ini bisa direalisasikan pembangunannya, supaya petani bisa kembali memanfaatkan air tahun depan,” kata Iwan.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Iwan Ridwan (duduk tengah), saat berdialog dengan petani dan warga setempat
Baca juga: Sidak Aktivitas PT Bogorindo Cemerlang di Tenjojaya Sukabumi, Kepala DLH: “Supaya Semuanya Tertib”
Camat Cibadak, Mulyadi, yang ikut mendampingi kunjungan Ridwan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cibadak, mengapresiasi gerak cepat Ridwan. Mulyadi menilai, kerusakan Bendungan Cikolawing sudah sangat parah dan berdampak luas.
“Dampaknya bukan hanya ke pertanian, tapi juga ke kesehatan lingkungan. Bau menyengat dan banyaknya nyamuk sudah sangat mengganggu warga. Kami berharap, Pemerintah Kabupaten (Sukabumi) segera turun tangan,” tegas Mulyadi. (*)
