Lumpuh Kaki dan Tangan Sejak Lahir, Bocah Perempuan 9 Tahun di Sukabumi Menanti Uluran Tangan Pemerintah

Senin, 3 Jun 2024 17:06
    Bagikan  
Lumpuh Kaki dan Tangan Sejak Lahir, Bocah Perempuan 9 Tahun di Sukabumi Menanti Uluran Tangan Pemerintah
Istimewa

Kondisi Mutiara Hasanah yang memiliki perkembangan fisik dan syaraf yang tidak normal.

SUKABUMITREN.COMNasib malang dialami Mutiara Hasanah. Putri kedua dari pasangan suami-istri, Umar dan Nurhasanah, warga Kampung Cidadap, Desa Sukaluyu, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, ini memiliki perkembangan fisik dan syaraf yang tidak normal.

Di usianya yang kini sudah menginjak sembilan tahun, kedua tungkai kaki dan kedua tangan Mutiara telah lumpuh sejak lahir. Kondisinya tak juga membaik hingga kini.

Ketika ditemui di rumahnya, Minggu, 2 Juni 2024, Umar, ayahanda Mutiara, mengungkapkan, kelainan pada anak perempuannya itu mulai terlihat saat berusia 18 bulan. Kedua kaki dan tangannya lemah dan lumpuh.

Baca juga: Suami Meninggal, Begini Penampakan Rumah Tidak Layak Huni yang Ditempati Istri dan 2 Anaknya di Sukabumi

Gangguan saraf otak pun dialami putrinya itu, sehingga tubuhnya menjadi terlalu kurus untuk ukuran anak seusianya. Dan beberapa bagian tubuhnya pun tidak bisa digerakkan.

 “(Padahal) saat lahir, anak saya normal. Timbangan beratnya itu 2,3 kilogram kalau ngga salah. Cuman ketahuannya baru (di usia) tujuh bulan. Anak yang lain biasanya udah jalan. Tapi, ini berdiri pun susah,” kata Umar.

Melihat kondisi tersebut, Umar mengaku sempat membawa anaknya itu ke puskesmas setempat. Hasilnya, tim medis menyarankan untuk membawa Mutiara ke dokter anak di rumah sakit yang ada di Kota Sukabumi.

Baca juga: Kabupaten Cirebon Terjebak dalam 5 Besar Daerah Termiskin di Jawa Barat

 "Katanya, ini harus ke (dokter) medis (di Rumah Sakit) Hermina. Terus saya bawa juga, enggak ada perkembangan. Selama tiga bulan itu nggak ada kenormalan, ngga sembuh, (sehingga) terpaksa saya bawa pulang lagi,” ucap Umar.

Nah, dari sejak itu sampai sekarang, tidak dibawa lagi ke rumah sakit, karena saya orang enggak mampu. Anak saya sekarang baru (berumur) sembilan tahun. Sehari-hari hanya bisa bilang Bapak, Mamah, segitu saja,” tutur Umar.

Ditambahkan oleh Umar, selain tidak bisa duduk dan beraktivitas layaknya anak seusianya, Mutiara juga sulitnya mengonsumsi makanan. Setiap hari, anaknya itu hanya bisa menyantap bubur dan ASI. Itu pun terkadang dimuntahkan kembali.

 Iya, kadang-kadang itu suka muntah juga. Kata orang, tenggorokannya sempit, (jadi) sering muntah makannya,” ujar Umar, yang mengaku kini hanya bisa pasrah, karena kondisi keuangan keluarganya pun tidak memungkinkan untuk biaya pengobatan lanjutan anakanya itu.

Umar dan istrinya, Nurhasanah, hanya berprofesi sebagai buruh tani dengan penghasilan yang terbatas. Karena itu, Umar sangat berharap ada bantuan dari pihak yang memiliki kepedulian untuk membantu pengobatan anaknya itu.

 "Harapan saya sekarang kepada pemerintah, mohon bisa menunjang (pengobatan) anak saya, supaya bisa sembuh lagi seperti anak orang lain. Ada bantuan, ada penanganan. Saya dari dulu mikir, harus ke mana saya mengadu. Jadi, sudahlah harapan hampa, karena enggak ada respon dari pemerintah, keluh Umar.

Saya ingin anak saya seperti anak orang lain. Sedih banget. Apalagi, lihat anak orang lain sehat. Saya nggak bisa berbuat banyak. Saya bukan tidak bersyukur. Sehari hari (kerja sebagai) kuli serabutan Kadang, kerja nyangkul, ngambil rumput, nggembala kambing milik orang, dapat untung saat kambingnya lahiran,” tutur Umar.

Atas nasib malang yang dialami Mutiara itu, Kepala Desa Sukaluyu, Muhibin, mengatakan, pemerintah desa bukannya tidak berupaya dan tidak peduli. Sejauh ini, pihaknya telah membantu dengan memasukkan Mutiara ke Program Jamkesmas. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil maksimal untuk kesembuhan anak itu.

 Bukannya kami tidak berupaya untuk memberikan fasilitas yang lain. Tapi, kemampuan kami ada batasnya (juga),” ujar Muhibin. Saya sebagai pemerintah desa berharap ada bantuan dari pihak lain untuk memperbaiki kesehatannya, memperbaiki ekonominya, untuk penanganannya. Mudah-mudahan, setelah ini, ada (bantuan), terutama (dari) Ibu Risma (Menteri Sosial), untuk meninjau ke lapangan,” harap Muhibin. (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

14 Juni 1971 di Semarang: Koran Suluh Marhaen Merilis Jadwal Nonton Film “Si Buta dari Gua Hantu”
Gugat Ulil soal Raja Ampat: Saat Bumi Dirusak Atas Nama Maslahat, Agama Harus Berdiri di Barisan yang Menolak
Irigasi Tertimbun Proyek Tol, Forkopimcam Cibadak Sukabumi Upayakan Normalisasi Pengairan ke Sawah Petani
Tertimbun Proyek Tol Bocimi, Ini Foto-Foto saat Irigasi Bendungan Cikolawing Dinormalisasi melalui Kerja Bakti
57 Tahun Dijajakan di Cibadak Sukabumi, Rasa Kue Pancong Pak Yayat Pernah Sampai Bikin Ngidam Ibu Hamil

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Minggu, 15-Jun-2025 12:35
Info Lowongan Kerja
Agar Senikmat Pulang Kampung, Gini lho Kiat Milih dan Ngolah Kangkung
4 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pemkot Bandung Ditahan Kejati Jabar, Sekda Kota Bandung Dukung Penegakan Hukum
Butuh Perangkat Digital Terbaru, Kunjungi AGRES.ID di Lantai 2 Mall Trans Studio Cibubur Depok

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Sabtu, 14-Jun-2025 09:56
Info Lowongan Kerja
Bahagia Sesimpel Mr. Bean: Bikin Scone, Sambut Weekend
Kerjasama dengan Pandawa Farm & Fisheries, Yayasan Damandiri Laksanakan Program Kampung Ikan di Subang
Serahkan 2 Tersangka ke Kejati, Mantan Kapolres Sukabumi Sukses Ungkap Kasus Korupsi Jalan di Gorontalo
Sidik Kasus Korupsi Jalan Nani Wartabone Gorontalo, Mantan Kapolres Sukabumi Kini Kejar Tersangka Baru

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Kamis, 12-Jun-2025 09:57
Info Lowongan Kerja
Laporkan Kasus Penggelapan Alat Pertanian di Jampang Tengah Sukabumi, Kadiv BPBN Dipanggil Kejari
Terinspirasi Menu Asin-Asin-Pedas Khas Kafe, yuk Bikin: Tahu-Lada-Garam Paling Simpel Sedunia

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa Selasa, 10-Jun-2025 13:18
Info Lowongan Kerja
Tinjau Lokasi Camping Ground di Cibadak Sukabumi, DPMPTSP Tegaskan Investasi Harus Sesuai Aturan
Terperosok ke Jurang Sungai Cibodas Sukabumi saat Bonceng Istri, Purnawirawan TNI asal Bogor Meninggal Dunia