Touring Menjelajah Bukanagara Subang: Surga di Lereng Gunung Peninggalan Legenda Sangkuriang

Minggu, 3 Aug 2025 11:50
Desa Bukanagara, surga tersembunyi di lereng Gunung Tangkuban Parahu Kin Sanubary

SUKABUMITREN.COM - Penggemar touring sepeda motor tentu sepakat, Subang adalah surganya jalur berkelok, pemandangan memesona, dan nuansa alam yang belum banyak tersentuh. Di wilayah ini tersuguh kombinasi sempurna bagi penggemar touring sepeda motor, yakni udara sejuk, jalur menanjak yang menantang, dan lanskap alam bervariasi, mulai dari kebun teh dan pegunungan, hingga air terjun dan sumber air panas.

Rute Subang-Lembang juga dikenal sebagai jalur yang menyajikan tanjakan curam dan tikungan tajam dengan panorama spektakuler. Beberapa rute favorit para rider meliputi Gunung Tangkuban Parahu, Kebun Teh Ciater, Asstro Highlands Ciater, Capolaga Adventure Camp, Curug Cijalu, Sari Ater Hot Spring Resort, Bukit Pamoyanan, Curug Cileat, dan juga yang tak boleh paling dilewatkan adalah: Bukanagara.

Suasana tenang di Desa Bukanagara

Baca juga: Diduga Sedang Jalan Pagi, Lelaki 62 Tahun Meninggal Tertabrak Kereta Api di Cicantayan Sukabumi

Rute menuju Bukanagara dari arah Cisalak kerap dipilih oleh para rider yang tengah mencari ketenangan dan nilai budaya. Kondisinya yang masih perawan dan jauh dari sorotan membuat Desa Bukanagara jadi permata tersembunyi di Kecamatan Cisalak, yang berlokasi di kaki utara Gunung Tangkuban Parahu.

Bukanagara bukan sekadar nama desa, namun juga cermin harmoni antara manusia dan alam, serta antara sejarah dan kehidupan hari ini. Terletak sekitar 40 kilometer dari Kota Subang, desa ini menawarkan suasana yang nyaris tak berubah sejak puluhan tahun lalu, yakni udara bersih, ladang menghijau, suara burung, dan senyum ramah warga.

Baca juga: Diresmikan Pemkab Sukabumi, TPSA Cimenteng Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis RDF

Begitu memasuki kawasan ini, pengunjung langsung disambut lanskap perbukitan, sawah berundak, dan kabut pagi yang menggantung di atas pepohonan pinus. Dari desa ini, pendakian ke Gunung Tangkuban Parahu via jalur utara bisa dilakukan, dengan rute yang lebih alami dan sunyi dibanding jalur komersial.

Bukanagara dipilih para rider pencari ketenangan dan nilai budaya

Kini, Bukanagara tengah bertransformasi menjadi desa wisata berbasis agro dan ekowisata. Warga desa ini mulai mengembangkan kebun kopi arabika, sayuran organik, homestay di rumah warga, wisata curug, dan hutan pinus. Pengunjung juga dapat ikut berkebun, memetik kopi, hingga belajar mengenal tanaman lokal. Semua disajikan dalam nuansa desa yang bersahaja dan hangat.

Baca juga: Kisruh Internal GMNI, Sekretaris DPC GMNI Sukabumi Raya: “Mengancam Asas Perjuangan Marhaenisme”

Pada era kolonial, Bukanagara pernah menjadi pusat pengolahan teh. Pabrik Teh Bukanagara pun pernah mengalami kebakaran hebat pada 1925, dengan kerugian mencapai hingga 200.000 gulden. Berkat semangat untuk bangkit yang tak mudah padam, pada setahun kemudian, 1926, pabrik dibangun dan diresmikan kembali dengan mesin baru dari NV. Technische Bureau Soenda, Bandung.

Saat ini, rekam jejak sejarah itu masih tesimpan lestari, menjadi bagian penting dari narasi desa yang tak hanya indah secara visual, tapi juga kaya secara historis. Tradisi seperti Seren Taun dan Mapag Cai masih rutin diadakan, sebagai wujud syukur atas hasil bumi dan doa untuk kelestarian alam. Bahasa Sunda halus juga masih menjadi bahasa sehari-hari, dan kisah-kisah rakyat seperti legenda Sangkuriang tetap diwariskan dari mulut ke mulut warga.

Rekam jejak sejarah yang masih tersimpan di Bukanagara

Baca juga: 65.000 Rokok Ilegal Dilimpahkan Bea Cukai Bogor ke Kejari Sukabumi, Tersangka Terancam Penjara dan Denda

Perjalanan menuju Bukanagara bisa ditempuh dari Subang atau Bandung melalui jalur Cisalak. Aksesnya memang belum sepenuhnya mulus. Namun, justru di situlah letak pesonanya: jalur ini menawarkan kedamaian yang tak bisa dibeli, alias hanya bisa dirasakan.

Touring ke Bukanagara bukan hanya soal menaklukkan tikungan atau mengejar destinasi, melainkan juga perjalanan untuk meresapi alam, mengenal sejarah, dan menyentuh kembali makna kebersamaan. Sebab, dalam setiap perjalanan, selalu ada cerita yang tak bisa diutarakan dengan kata-kata. Perjalanan hanya bisa dipahami lewat jejak ban, desir angin, dan kabut yang menggantung di kaki gunung.

Bukanagara bisa digapai dari Subang atau Bandung melalui Cisalak

Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Kades Cikujang Sukabumi Tebar Tawa di Kantor Kejari

Dan, inilah beragam kesan para pegiat touring sepeda motor yang belum lama ini menjelajahi Subang, termasuk Bukanagara:

Rochmat: “Kenyamanan berkendara itu penting. Dengan motor yang tepat, touring di Subang bisa jadi pengalaman menyenangkan tanpa rasa lelah.”

Baca juga: Sempat Diduga Boneka, Mayat Lelaki Tanpa Identitas Ditemukan Pemulung di Bawah Jembatan Sekarwangi Sukabumi

Herry Habib: “Touring bukan sekadar perjalanan, tapi juga wadah silaturahmi. Di jalan, persaudaraan antar komunitas terasa hangat.”

Aditya Mugni: “Subang punya banyak destinasi menarik. Setelah touring, kita bisa relaksasi di air panas, eksplor curug, atau sekadar menikmati suasana alam.”

Baca juga: HUT ke-5 RS DKH Sukabumi, Babinsa Kelurahan Cibadak Bantu Langsung Mengkhitan Seorang Anak

Achmad Beton: “Berkendara di Subang serasa menelusuri jejak sejarah kolonial. Banyak tempat punya nilai historis yang bisa kita kenang.”

Para rider yang terpuaskan dengan touring ke Subang dan Bukanagara

Yuk, jangan ketinggalan untuk mendapat kesan serupa para pegiat touring itu. (*)

Berita Terkini

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa • Minggu, 27-Jul-2025 11:17

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa • Sabtu, 26-Jul-2025 11:38

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa • Selasa, 22-Jul-2025 04:28

Info Lowongan Kerja

Rupa-Rupa • Sabtu, 19-Jul-2025 09:56