SUKABUMITREN.COM - Wacana pemekaran Kabupaten Sukabumi Utara kembali mengemuka, Kamis, 18 September 2025. Tokoh masyarakat Sukabumi Utara, Wilda Topan, yang juga aktivis Gerakan Rakyat Peduli Sukabumi Utara (Garpusta), mengatakan, wacana itu bukanlah gagasan baru, melainkan aspirasi lama yang sudah diperjuangkan sejak bertahun-tahun lalu.
Menurut Wilda, pada 2014, dirinya bersama elemen masyarakat pernah turun ke jalan, melakukan aksi unjuk rasa menuntut pemekaran wilayah. Bahkan, enam tahun lalu, pada 2019, upaya serupa kembali digelorakan. Saat ini, pihaknya hanya menunggu tindak lanjut dari pemerintah pusat, terutama terkait pencabutan moratorium pemekaran daerah.
Baca juga: Wacana Pemekaran Kabupaten Sukabumi Utara, Wilda Topan: “Sudah Teruji secara Akademis”
“Data-data pemekaran sebenarnya sudah lengkap. Studi kelayakan juga telah dilakukan oleh UNPAD dan LPPM UNPAD. Hasilnya sudah ada dan tersimpan di TAPEM Pemerintah Kabupaten Sukabumi, bahkan sudah diperbarui. Jadi, ini bukan sekadar wacana, tapi sudah teruji secara akademis,” ujar Wilda.
Pemekaran Sukabumi Utara sudah lama diperjuangkan masyarakat
Wilda menegaskan, pemekaran Sukabumi Utara bukan berarti bergabung dengan Kota Sukabumi atau tetap di bawah kabupaten induk, melainkan berdiri sendiri sebagai daerah otonomi baru. Dengan demikian, Sukabumi Utara akan memiliki bupati sendiri, dewan sendiri, universitas sendiri, polres, terminal, dan fasilitas lainnya yang seluruhnya sendiri.
"Semangat pemekaran adalah bagian kemandirian masyarakat Utara Sukabumi atas luasnya wilayah Kabupaten Sukabumi. Tentu, ke depan, kita akan punya bupati dan wakil sendiri, serta Ketua DPRD sendiri," kata Wilda.
Wilda pun menyampaikan, perjuangan masyarakat Sukabumi Utara harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Jika tidak, tak menutup kemungkinan masyarakat kembali melakukan aksi turun ke jalan, seperti beberapa tahun silam.
“Ini perjuangan lama masyarakat Sukabumi Utara, bukan konsep baru. Harapan kami, Presiden segera merespons, agar pemekaran ini benar-benar terwujud,” tegas Wilda. (*)