SUKABUMITREN.COM - Setelah lima hari dirawat di Rumah Sakit (RS) Pelni, Petamburan, Jakarta Barat, sejak Kamis, 28 Agustus 2025, Umar Amarudin pada Senin, 1 September 2025, sekitar pukul 18:00 WIB, tiba kembali di kediaman keluarganya di Kampung Sukamukti, RT 001/RW 001, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Umar adalah pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban unjuk rasa ricuh di Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025.
Kedatangan Umar disambut dengan penuh haru oleh keluarganya dan warga Kampung Sukamukti. Hadir pula menyambut kepulangan Umar: Bupati Sukabumi, Asep Japar; Kapolres Sukabumi, AKBP Samian; serta Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi, Letkol. Kav. Andi Ardana Valeriandra.
Baca juga: Dipicu Ulah OTK, Unjuk Rasa Mahasiswa di Gedung DPRD Kota Sukabumi Berujung Ricuh
Asep Japar mengaku bersyukur atas kepulangan Umar. Sosok yang akrab disapa Asjap ini berharap, agar semua pihak mengambil hikmah dari peristiwa itu. “Alhamdulillah, hari ini (Senin, 1 September 2025), Pak Umar bisa pulang dari rumah sakit, dan kondisinya Alhamdulillah membaik,” kata Asjap.
“Nanti, tanggal 9 (September 2025), ada berobat, kontrol, tapi ke Rumah Sakit Pelni. Tadinya, saya siap untuk (membantu berobat jalan) ke Rumah Sakit Sekarwangi (Cibadak, Sukabumi). Tapi, mungkin, untuk pertama (harus ke RS Pelni dulu). Ya, kita ambil hikmahnya saja,” ujar Asjap.
Bupati Sukabumi, Kapolres Sukabumi, dan Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi ikut sambut kepulangan Umar
Baca juga: Demo Mahasiswa di DPRD Kota Sukabumi Berujung Ricuh Senin Sore, Berikut Foto-fotonya
Umar sendiri belum sepenuhnya pulih. Lelaki kelahiran Sukabumi, 19 Juni 1995, ini lebih banyak berbaring di tempat tidur, ditemani anggota keluarganya. Kakaknya, Syarifudin, kemudian mewakili Umar memberi penjelasan seputar peristiwa yang dialami anak ke-9 dari 11 bersaudara itu.
“Waktu kejadian utama kan, posisi dia itu lagi nurunin penumpang. Udah itu, dia nyimpen motor di masjid. Langsung motornya digembok, dia Sholat Maghrib. Udah Sholat Maghrib, terus dia keluar. Pas keluar, ada keramaian di depan. Nah, dia ngikut ke situ. Bukan ngikut mau demo, tapi dia ngikut mau nonton sama ibu-ibu. Di situ kan banyak ibu-ibu. Nah, setelah itu, kata Brimob itu, ‘Awas, lu jangan divideoin, bubar, bubar.’ Nah, habis itu, tiba-tiba dari belakang, Umar itu ditangkep, terus dipukuli sama enam orang,” tutur Syarifudin.
“Udah dipukuli sama enam orang, dia kan lari ke jalur busway. Nah, udah itu, dikejar sama aparat. Udah dikejar, dipukuli lagi. Setelah itu, Umar itu diseret. Kan posisi di situ udah pingsan, udah nggak sadarkan diri. Diseret sama dua orang, lalu dilempar,” urai Syarifudin.
“Nah, ketika diseret itu, ada salah satu anggota yang membawa kayu. Lalu, dia dipukulin. Yang luka di bagian tulang rusuk. Itu tulang rusuknya patah. Terus, yang luka di bagian sikut sebelah kanan, terus di kepala. Nah, di kepala ini kan pada besar-besar benjolannya. Itu bekas injakan sepatu. Mukanya juga item, ada oli, dan ada aspal gitu,” ungkap Syarifudin.
Kondisi Umar belum sepenuhnya pulih dan masih harus berobat jalan
Baca juga: Jenguk Umar Amarudin di RS Pelni Jakarta, Bupati Sukabumi: “Saya Bantu Biayanya”
Berkat pertolongan seorang sopir mobil ambulance, Umar terselamatkan. Awalnya, Umar dibawa ke RS Sumber Waras, kemudian ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dan terakhir ke RS Pelni. “Nah, setelah itu, dievakuasi oleh driver ambulance. Dibawa ke Rumah Sakit Sumber Waras, ditolak. Terus, dibawa lagi ke Rumah Sakit RSCM, ditolak. Terakhir, dibawa ke Rumah Sakit Pelni. Nah, di situ, masuk rumah sakit, lalu ditangani,” ujar Syarifudin.
“Nah, setelah itu, udah ditangani, udah masuk kamar. Nah, kita dari situ lega juga. Melihat posisi korban baik-baik saja, walaupun itu luka berat. Untuk ke depannya, mungkin diperlukan untuk berobat jalan. Dirawat lima hari, dari Hari Kamis sampai Senin. Akan berobat jalan pada tanggal 9 (September 2025), ke (RS) Pelni lagi,” kata Syarifudin.
“Barang yang hilang itu cuman HP. Handphone hilang. Motornya kan posisi aman di masjid. Ada anak-anak ojol juga yang ngamanin. Motor masih aman,” ucap Syarifudin, yang kemudian menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan perhatian semua pihak bagi adiknya itu.
Syarifudin (kiri), kakak kandung Umar
“Yang terakhir, ucapan kami, terima kasih kepada Bapak Bupati (Sukabumi), yang telah menyediakan fasilitas untuk kepulangannya Umar sampai ke rumah. Terus, terima kasih juga untuk warga Cikidang, warga Sukabumi, seluruhnya pokoknya, kami mengucapkan banyak terima kasih,” tutur Syarifudin. (*)