SUKABUMITREN.COM - Viral di media sosial, video amatir seorang warga, yang memperlihatkan para siswa-siswi dari sebuah Madrasah Ibtidaiyah, tengah berangkat ke sekolah dengan jalan kaki melintasi aliran air Sungai Cikaso, yang berlokasi di Kampung Cikaler, Desa Tegalega, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Sekolah para siswa-siswi ini terletak di Kampung Tegaldatar, Desa Neglasari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.
Di video itu tergambar jelas, betapa berbahayanya jalan yang harus ditempuh para siswa-siswi itu untuk menuju ke sekolahnya. Alih-alih bisa menyeberang dengan aman di jembatan, para siswa-siswi itu justru harus berjalan kaki melintasi Sungai Cikaso, yang airnya kebetulan tengah surut pada musim kemarau ini.
Jalan yang ditempuh siswa-siswi ini tergolong sangat berbahaya
Kondisi memilukan ini bisa terjadi, karena sejak Desember 2024, Jembatan Tegaldatar yang membentang di atas Sungai Cikaso terputus akibat diterjang derasnya luapan air di sungai itu.
Hingga kini, jembatan vital itu tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah. Akibatnya, bila hujan deras turun mengguyur wilayah itu, yang menyebabkan air sungai meluap, para siswa-siswi harus menempuh jalan alternatif yang melambung sangat jauh menuju sekolahnya.
Jembatan Tegaldatar di Sungai Cikaso putus sejak Desember 2024
Baca juga: Rumah Roboh saat Ditinggal Shalat Jumat, Kades dan Istri di Jampangkulon Sukabumi Selamat
Dalam video yang viral itu, terucap harapan seorang siswi bernama Aisyah, yang memohon perhatian dan bantuan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar Jembatan Tegaldatar bisa selekasnya diperbaiki kembali.
“Pak Dedi, Pak Dedi, iyeu abdi sareng rerencangan bade angkat sakola kudu kacuprukan, kumargi jambatanna rusak,” tutur Aisyah dalam video itu, yang artinya, “Pak Dedi, Pak Dedi, ini saya bersama teman-teman mau berangkat ke sekolah, harus basah-basahan (di sungai) karena jembatannya rusak.”
Aisyah, seorang siswi, meminta bantuan Gubernur Jabar untuk memperbaiki Jembatan Tegaldatar
Baca juga: Kolaborasi dengan Grab Indonesia, GAC AION Kampanyekan Edukasi Keselamatan Berkendara di Jalan Raya
Jembatan Tegaldatar sebelumnya berdiri dengan bahan dasar beton, dan menjadi jembatan penghubung Kecamatan Lengkong dengan Kecamatan Pabuaran. Putusnya jembatan ini tidak hanya menghambat aktivitas pendidikan warga, namun juga aktivitas pekerjaan dan ekonomi masyarakat, karena jembatan ini praktis tidak lagi bisa diakses oleh pejalan kaki, serta kendaraan roda dua dan empat. (*)